Kasus Terus Naik, Vaksinasi Masyarakat Umum Mulai Bergulir di Kota Malang
Pemerintah Kota Malang mulai membuka vaksinasi untuk masyarakat umum. Vaksinasi dilakukan di semua puskesmas di Kota Malang.
Oleh
DAHLIA IRAWATI DAN SIWI YUNITA C
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Vaksinasi untuk masyarakat umum mulai berlangsung di Kota Malang, Jawa Timur, dan dilakukan di seluruh puskesmas Kota Malang. Sementara itu, jumlah kasus dan tingkat kematian akibat Covid-19 di Kota Malang, terus merangkak naik.
Vaksinasi untuk masyarakat umum seperti terpantau dilakukan di Puskesmas Dinoyo, Kota Malang, Rabu (2/6/2021). ”Benar sudah mulai ada vaksinasi untuk masyarakat umum, melalui puskesmas di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Masyarakat bisa mengaksesnya sesuai ketentuan dengan mengonfirmasi ke pendaftaran di puskesmas setempat karena ini terkait kuota harian,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif.
Menurut Husnul, pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat umum itu dimulai setelah periode vaksinasi untuk lansia dan pelayan publik dinilai sudah rampung. Vaksinasi tersebut dilakukan di semua puskesmas di Kota Malang.
”Vaksinasi terus dilakukan selama vaksinnya tersedia. Saat ini tingkat vaksinasi di Kota Malang 73 persen untuk pelayanan publik dan 40 persen untuk warga lansia. Adapun untuk masyarakat umum nantinya sasarannya sekitar 400.000 orang,” kata Husnul.
Untuk bisa divaksin, warga dipersilakan datang langsung ke puskesmas sesuai alamat masing-masing. Pelayanan vaksinasi akan menggunakan sistem antrean dan kuota.
Masyarakat bisa mengaksesnya sesuai ketentuan dengan mengonfirmasi ke pendaftaran di puskesmas setempat karena ini terkait kuota harian.
Pemkot juga telah memulai vaksin bagi pekerja ritel, pedagang, dan pelaku wisata. Sejumlah pegawai hotel sudah mulai divaksin walau belum semua mendapatkan jatah. Hendardi, pedagang ritel yang bekerja di Mal Malang Town Square, mengatakan terbantu dengan vaksin karena ia bisa bekerja lebih fokus.
Ia menantikan program vaksinasi ini sejak dua bulan lalu. ”Dulu saya khawatir tiap melayani pelanggan. Khawatir tertular walau sudah terapkan prokes. Setidaknya kekhawatiran itu bisa dikikis,” katanya.
Hingga saat ini, kasus Covid-19 di Kota Malang terus bertambah. Dalam beberapa hari ini, penambahan kasusnya 6-10 orang per hari. Per 1 Juni 2021, jumlah total kasus mencapai 6.689 kasus dengan 22 kasus aktif.
Dari jumlah tersebut, tingkat kematian akibat Covid-19 di Kota Malang naik menjadi 9,2 persen dari sebelumnya 9,1 persen. Adapun tingkat kesembuhan mencapai 90 persen. Tingkat kematian tersebut masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur, yaitu 7,3 persen, dan nasional sebesar 2,7 persen.
”Tren kenaikan angka kasus memang terjadi. Namun, ini masih terkendali. Semoga akan terus terkendali dan tertangani dengan baik,” kata Husnul.
Dengan tren naiknya kasus ini, Wali Kota Malang Sutiaji berharap masyarakat tidak lengah. ”Naiknya angka Covid-19 bisa jadi karena memang muncul kasus baru atau karena tracing diperluas. Terutama adalah bagaimana warga terus menerapkan protokol kesehatan ketat,” kata Sutiaji.
Pentingnya protokol kesehatan itu karena dalam beberapa waktu terakhir muncul kluster perumahan dan perkampungan dengan jumlah pasien cukup banyak. ”Pada kasus perkampungan di Jalan Tretes, ada seorang warga terkena Covid-19 usai acara silaturahmi selama Lebaran. Kasus itu kemudian menulari tetangga sekitarnya,” kata Koordinator Penyemprotan dan Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Cornellia Selvyana Ayoe.
Cornellia berharap, masyarakat tidak abai dan menyepelekan Covid-19 sehingga kasus bisa tertangani dengan baik dan tidak kembali naik. Saat ini masyarakat mulai lalai dan menganggap Covid-19 sudah berlalu. Padahal, kasus baru terus muncul setiap hari.