KRL Yogyakarta-Solo Dipadati Penumpang, Jaga Jarak Sulit Diterapkan
Penumpang KRL Yogyakarta-Solo meningkat pada libur Hari Pancasila, Selasa (1/6/2021). Bahkan, gerbong KRL itu dikabarkan sempat dipadati penumpang sehingga aturan jaga jarak sulit diterapkan.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·5 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Jumlah penumpang kereta rel listrik Yogyakarta-Solo melonjak pada libur Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021). Bahkan, gerbong KRL tersebut dikabarkan sempat dipadati penumpang sehingga aturan jaga jarak sulit diterapkan. Selain itu, sebagian penumpang juga disebut belum disiplin menggunakan masker saat berada di dalam KRL.
Informasi ihwal KRL Yogyakarta-Solo yang dipadati penumpang itu berawal dari beredarnya sebuah foto di sejumlah grup aplikasi percakapan Whatsapp pada Selasa siang. Dalam foto itu, tampak penumpang memadati sebuah gerbong KRL. Sebagian penumpang duduk di kursi, tetapi ada pula penumpang yang berdiri berdekatan tanpa menjaga jarak satu sama lain.
Dalam foto itu, tampak penumpang memadati sebuah gerbong KRL. Sebagian penumpang duduk di kursi, tetapi ada pula penumpang yang berdiri berdekatan tanpa menjaga jarak satu sama lain.
Berdasarkan penelusuran Kompas, foto tersebut diambil oleh salah seorang penumpang KRL Yogyakarta-Solo yang juga anggota Komunitas Pramekers. Komunitas tersebut beranggotakan warga yang kerap menggunakan KRL Yogyakarta-Solo. Nama komunitas itu diambil dari nama Kereta Api (KA) Prameks yang melayani rute Yogyakarta-Solo sebelum adanya KRL.
Koordinator Komunitas Pramekers Solo-Yogyakarta, Eka Indarto (49), menuturkan, foto tersebut diambil oleh salah satu anggota Pramekers dalam perjalanan KRL dengan rute Solo-Yogyakarta. Dia menyebutkan, KRL itu berangkat dari Stasiun Solo Balapan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa pukul 08.17 WIB. ”Foto itu diambil oleh rekan Pramekers hari ini,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (1/6/2021) siang.
Eka memaparkan, kondisi penumpang yang padat itu sebenarnya tak hanya terjadi pada Selasa ini. Dia mengatakan, selama beberapa hari terakhir, KRL Yogyakarta-Solo memang kerap dipadati penumpang pada jam-jam tertentu. Kondisi itu kemungkinan terjadi karena masih banyak warga di Yogyakarta, Surakarta, dan wilayah sekitarnya yang menikmati libur Lebaran.
”Sepertinya masih banyak yang menikmati libur Lebaran. Jadi, di jam-jam tertentu jadi penuh, tapi di jam-jam tertentu longgar,” ujar Eka yang setiap hari pergi-pulang dari Surakarta ke Yogyakarta.
Kepada Kompas, Eka juga menunjukkan foto suasana KRL Yogyakarta-Solo pada Selasa (25/5/2021). Sama seperti foto yang beredar Selasa ini, foto pada 25 Mei itu juga menunjukkan kondisi gerbong yang dipadati penumpang. Banyak penumpang di dalam KRL yang berdiri berdekatan dan tak bisa menjaga jarak satu sama lain.
Menurut Eka, KRL dengan rute Solo-Yogyakarta biasanya dipadati penumpang pada pagi hari. Hal ini karena banyak warga yang berangkat kerja atau ingin berlibur ke Yogyakarta.
Sementara itu, untuk KRL dengan rute Yogyakarta-Solo biasanya dipadati penumpang pada sore hari. ”Kalau dari Solo, yang penuh biasanya pukul 08.17. Kalau dari Yogyakarta, biasanya pukul 16.00 atau pukul 17.30,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, Eka berharap, KAI Commuter selaku operator KRL Yogyakarta-Solo bisa menambah frekuensi perjalanan. Dengan penambahan frekuensi perjalanan itu, diharapkan tidak ada lagi penumpukan penumpang di jam-jam tertentu sehingga protokol kesehatan untuk menjaga jarak antarpenumpang bisa diterapkan lebih baik.
Selain padat penumpang, Eka juga menyebut persoalan lain, yakni masih ada sebagian penumpang KRL Yogyakarta-Solo yang tidak memakai masker. Selain itu, terkadang ada juga anak-anak kecil yang tak dipakaikan masker oleh orangtuanya. ”Kalau ada anak kecil yang enggak pakai masker, kadang saya sampai memberi tahu ke orangtuanya untuk memakaikan masker,” ujarnya.
Dia menambahkan, petugas di dalam KRL sebenarnya sudah kerap mengingatkan penumpang agar memakai masker dengan benar. Namun, apabila petugas telah pergi, sebagian penumpang kembali tak memakai masker dengan benar. ”Sebenarnya dari petugas sudah cukup tegas. Tapi kalau petugasnya pergi, ada orang yang melepas masker lagi,” papar Eka.
Tambah perjalanan
Menanggapi foto yang beredar, Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, kondisi yang terekam dalam foto itu mungkin saja hanya terjadi pada gerbong tertentu. Sebab, pada akhir pekan atau hari libur, KRL Yogyakarta-Solo banyak digunakan oleh penumpang yang datang dalam rombongan kecil atau keluarga sehingga mereka tidak mau terpisah selama perjalanan.
”Kondisi pada foto yang beredar tersebut bisa saja terjadi hanya pada kereta atau gerbong tertentu, tapi pada kereta yang lain kondisinya kosong dan lebih lengang,” kata Anne melalui keterangan tertulis, Selasa siang.
Dia melanjutkan, biasanya pada akhir pekan dan hari libur, KRL Yogyakarta-Solo diisi para pengguna musiman yang menggunakan kereta dalam rombongan kecil atau keluarga yang tidak mau terpisah selama perjalanan.
Akan tetapi, Anne mengakui, ada peningkatan jumlah penumpang KRL Yogyakarta-Solo pada Selasa ini. Dia memaparkan, hingga Selasa pukul 12.00, tercatat ada 3.752 penumpang KRL Yogyakarta-Solo atau naik sekitar 4 persen dari periode yang sama pada Senin (31/5/2021).
Anne menyebutkan, ada tiga stasiun dengan jumlah penumpang naik cukup besar, yakni Stasiun Solo Balapan dengan jumlah penumpang 1.244 orang atau naik 7 persen dibanding Senin lalu; Stasiun Yogyakarta sebanyak 894 orang atau mengalami kenaikan 12 persen; dan Stasiun Purwosari, Surakarta, sebanyak 434 orang atau naik 8 persen.
”Naiknya jumlah pengguna ini sejalan dengan karakteristik pengguna KRL Yogyakarta-Solo yang memang lebih banyak menggunakan KRL pada akhir pekan dan hari libur dibandingkan hari kerja,” ujar Anne.
Anne menambahkan, sesuai izin dari Kementerian Perhubungan, KRL Yogyakarta-Solo memiliki 20 kali perjalanan dalam sehari. Namun, pada waktu-waktu tertentu, KAI Commuter bisa menambah jumlah perjalanan jika terdapat potensi peningkatan jumlah penumpang yang cukup besar.
”Saat ada potensi jumlah pengguna meningkat cukup besar, kami dapat menjalankan dua hingga empat perjalanan KRL. Bahkan, kami pernah menjalankan hingga tujuh perjalanan KRL dengan mempertimbangkan kondisi kapasitas stasiun,” kata Anne.
Pada Selasa ini, lanjutnya, KAI Commuter memutuskan menambah dua perjalanan KRL Yogyakarta-Solo. Dua perjalanan tambahan itu terdapat pada pukul 11.20 WIB dari Stasiun Solo Balapan dan pukul 18.30 WIB dari Stasiun Yogyakarta. ”Dengan demikian, total pada hari ini para pengguna KRL Yogyakarta-Solo dapat dilayani dengan 22 perjalanan KRL,” ucap Anne.