logo Kompas.id
NusantaraSebagian dari 2.000 Hektar...
Iklan

Sebagian dari 2.000 Hektar Lahan ”Food Estate” di Gunung Mas Bersertifikat

Perkebunan singkong program ”food estate” di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng, terus berjalan. Meskipun demikian, masyarakat berharap kebun-kebun milik mereka tidak digarap atau dibuka.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 3 menit baca
https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/kbXx8HAjJz5-B7BH4qnxnYMvcRQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fa2d10959-8706-475f-a6de-6580ed04382a_jpg.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Pekerja menanam bibit singkong di lokasi program cadangan logistik pangan di Desa Tewai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Sabtu (6/3/2021).

PALANGKARAYA, KOMPAS — Warga empat desa di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, menolak pembukaan lahan pada 2.000 hektar yang masuk dalam lahan uji coba perkebunan singkong yang dilaksanakan Kementerian Pertahanan. Di lahan tersebut, selain kebun warga, terdapat beberapa rumah warga yang bahkan sudah bersertfikat.

Kepala Desa Tewai Baru Sigo menjelaskan, pihaknya tidak menolak program perkebunan singkong yang merupakan bagian food estate atau lumbung pangan nasional yang sedang dikerjakan pemerintah di Kalimantan Tengah, termasuk di desanya. Namun, masih ada lahan warga yang saat ini sudah dipatok untuk menjadi wilayah perkebunan singkong.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan