Warga Terpapar Bertambah, RS Rujukan Utama di Aceh Sisa 20 Ranjang
Warga yang terpapar Covid-19 di Aceh terus bertambah. Akibatnya, ruang perawatan di rumah sakit rujukan utama RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, hampir penuh. Pencegahan penyebaran Covid-19 harus serius.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Provinsi Aceh terus bertambah. Akibatnya, ruang perawatan di rumah sakit rujukan utama RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, hampir penuh. Pencegahan penyebaran Covid-19 harus dilakukan serius agar kasus tidak membeludak.
Direktur Utama RSUD Zainoel Abidin, Isra Firmansyah, Sabtu (29/5/2021), mengatakan, saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit itu sebanyak 117 orang. Sementara jumlah tempat tidur atau ranjang 137 unit.
”Sisa tempat tidur di ruang rawat 20 unit. Artinya, hanya 20 orang lagi yang bisa ditampung. Itu pun harus dibedakan lagi jenis kelaminnya sebab ruang rawat pria dengan wanita terpisah,” ujar Isra.
Di Aceh terdapat 13 rumah sakit perawatan pasien Covid-19. RSUD Zainoel Abidin merupakan rumah sakit rujukan utama, sedangkan 12 rumah sakit lainnya tersebar di kabupaten/kota.
Sisa tempat tidur di ruang rawat 20 unit. Artinya, hanya 20 orang lagi yang bisa ditampung. (Isra Firmansyah)
Menurut Isra, sebenarnya RSUD Zainoel Abidin memiliki ruang rawat cadangan dengan kapasitas tempat tidur 78 unit, tetapi ruangan itu belum difungsikan.
”Sewaktu-waktu bisa dibuka, tetapi saat ini sumber daya manusia belum memadai. Butuh tambahan tenaga perawat, analis untuk laboratorium, dokter umum, tenaga kurir, dan lainnya,” ujarnya.
Untuk itu diharapkan penyebaran Covid-19 lebih luas bisa dicegah sebab dikhawatirkan penambahan pasien tidak setara dengan kemampuan fasilitas kesehatan menampungnya.
Kasus baru
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, setelah Lebaran, warga yang terpapar Covid-19 semakin banyak. Setiap hari petugas menemukan kasus baru.
Selama seminggu pasca-Lebaran, kenaikan kasus positif Covid-19 lebih dari 1.000 orang. Pada Rabu pekan lalu kenaikan kasus sebanyak 267 orang. Ini menjadi kenaikan kasus harian tertinggi selama penyebaran Covid-19 di Aceh.
Hingga 28 Mei 2021, jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Aceh 14.338 orang. Sebanyak 571 orang meninggal, 2.372 orang dalam perawatan, dan 11.395 orang sembuh.
Menurut Ketua Bidang Keamanan, Transportasi, dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Aceh Mahdi Effendi, hasil pemantauan di lapangan menunjukkan implementasi peraturan gubernur dan peraturan bupati/wali kota sangat lemah. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan sangat rendah.
”Satgas Penanganan Covid-19 Aceh perlu melakukan monitoring ke lapangan dan memperkuat satgas penanganan Covid-19 kabupaten/kota,” kata Mahdi.
Sejauh ini kawasan yang paling sering melakukan razia masker hanya Kota Banda Aceh, ibu kota provinsi. Di Banda Aceh, aturan warung kopi tutup pukul 23.00 juga sudah berjalan. Beberapa warung kopi disegel petugas karena melanggar aturan tersebut.
Satgas Penanganan Covid-19 Aceh perlu melakukan monitoring ke lapangan dan memperkuat satgas penanganan Covid-19 kabupaten/kota. (Mahdi Effendi)
Sementara di Aceh Besar beberapa lokasi wisata ditutup sementara untuk membatasi penyebaran kasus Covid-19 di obyek wisata. Di Banda Aceh, sekolah kembali dilakukan secara daring.