Penyelidikan epidemiologi secara lebih efektif diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 yang kian ”darurat” di sejumlah daerah tujuan mudik. Sepekan terakhir, keterisian tempat tidur di rumah sakit naik 14,2 persen.
Oleh
TIM KOMPAS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Prediksi adanya lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran mulai terbukti. Sejumlah daerah yang menjadi tujuan mudik menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan.
Peningkatan kasus terpantau di daerah tujuan mudik di sepanjang pantai utara Pulau Jawa, antara lain di Kabupaten Kudus, Tegal, Demak, Kendal, Karanganyar, Wonogiri, Purbalingga, Pati, Grobogan, Jepara, dan Kota Semarang di Jawa Tengah. Selain itu, kasus di Kabupaten Cirebon dan Kota Bogor di Jawa Barat, Kota Malang di Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta juga meningkat.
Di Kabupaten Kudus terdapat penambahan lebih dari 400 kasus dalam empat hari terakhir. Sejumlah tenaga kesehatan juga terpapar. Rumah sakit di Kudus untuk sementara tidak menerima pasien Covid-19 rujukan dari daerah di sekitarnya karena tingkat keterisiannya mencapai lebih dari 90 persen.
Seiring lonjakan kasus di Kudus, akses masuk ke kabupaten itu diperketat guna memutus rantai penyebaran. Tim gabungan TNI-Polri, dinas perhubungan, dan tenaga kesehatan disiagakan untuk penapisan di depan Terminal Jati, Kudus. Tes cepat antigen dilakukan kepada pengendara atau penumpang bus pariwisata, minibus, dan mobil pribadi dari arah luar kota.
Di Kabupaten Tegal, rata-rata kasus harian setelah Lebaran melonjak menjadi 80-100 kasus. Sebelumnya, rata-rata kasus harian di wilayah itu sebanyak 20 kasus per hari. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Sarmanah Adi Muraeny, Jumat (28/5/2021), menuturkan, lonjakan kasus akibat tingginya mobilitas warga dan banyaknya kegiatan yang memicu kerumunan saat Ramadhan-Lebaran.
Mengacu pada kondisi ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kepala daerah di wilayahnya agar membatasi mobilitas. ”Ini peringatan untuk kita semua. Saya minta semua di Jateng untuk hati-hati. Semua yang sifatnya keramaian tolong dibatasi dan diperketat,” ujarnya.
Dari pemudik
Peningkatan kasus harian hingga lebih dari dua kali lipat terjadi di Kabupaten Cirebon. Dalam dua hari terakhir, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Cirebon mencapai 147 orang. Padahal, kasus harian sebelumnya sekitar 20 orang.
”Kami masih menganalisis dari mana peningkatan kasus. Namun, beberapa memang dari pemudik luar kota, seperti Bekasi dan Bandung,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
Masih di Jabar, 85 warga di perumahan Griya Melati, Bubulak, Bogor, dilaporkan positif Covid-19. Sebanyak 449 warga menjalani tes usap polymerase chain reaction (PCR) dalam pelacakan di kluster itu. ”Kami melakukan tes usap PCR kepada semua warga di perumahan Griya Melati, total 660 warga, untuk memutus rantai penyebaran virus korona,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
Peningkatan kasus juga terjadi di Ibu Kota dan sekitarnya. Hal itu salah satunya terpantau dari penambahan 138 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, kemarin. Total jumlah pasien yang kini dirawat di sana mencapai 1.774 orang.
Penyelidikan
Epidemiolog Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad, menilai, aktivitas warga selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini lebih longgar dibandingkan dengan tahun lalu. Padahal, penularan Covid-19 saat ini lebih tinggi dari tahun lalu. ”Jadi, ya, wajar kalau kasusnya meningkat,” ujarnya.
Secara terpisah, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengimbau tiap daerah melakukan penyelidikan epidemiologi secara lebih optimal. Hal ini penting setelah banyak laporan penularan yang terjadi di kluster masyarakat akibat pelaku perjalanan yang mudik, kegiatan Tarawih, dan halalbihalal.
”(Penyelidikan) Ini diperlukan untuk mencegah perluasan penularan Covid-19 dan menentukan manajemen lanjutan yang dilakukan berdasarkan hasil pelacakan kontak,” katanya.
Secara nasional, keterisian tempat tidur di RS naik 14,2 persen selama satu pekan terakhir. Kenaikan disumbang lima wilayah, yakni DKI Jakarta (naik 23,7 persen), Jabar (20,3 persen), Jateng (23,13 persen), Banten (21,2 persen), dan DIY (18,18 persen).
Ini peringatan untuk kita semua. Saya minta semua di Jateng untuk hati-hati. Semua yang sifatnya keramaian tolong dibatasi dan diperketat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta masyarakat dan pemerintah daerah juga mewaspadai penyebaran virus Covid-19 varian baru. Penyekatan arus balik dari Sumatera ke Jawa kembali dilakukan untuk menekan potensi penularan.
Sementara itu, vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan kode produksi CTMAV 547 bisa digunakan kembali setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara mutu vaksin itu dan kejadian ikutan pascavaksinasi parah yang dilaporkan. Namun, pemerintah diminta mempertimbangkan penggunaan vaksin ini untuk usia lanjut.(DIT/NDU/XTI/IKI/DKA/HRS/DIA/GIO/DAN/AIK/TAN)