Kluster Perumahan di Malang Terus Berkembang dan Memakan Korban
Kluster Covid-19 di Kota Malang berbasis lingkungan perumahan terus terjadi di Kota Malang. Masyarakat diduga mulai abai menerapkan protokol kesehatan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kluster Covid-19 berbasis lingkungan perumahan terus terjadi di Kota Malang. Masyarakat diduga mulai abai menerapkan protokol kesehatan.
Kasus terakhir terjadi di Jalan Tretes, Kota Malang, tepatnya di RT 005 RW005 Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Di lingkungan tersebut sudah dua orang yang meninggal karena diduga terpapar COvid-19.
”Iya, benar, di lingkungan Jalan Tretes beberapa warga terpapar Covid-19. Sebelumnya sudah ada meninggal satu orang. Kemarin meninggal satu orang lagi. Lainnya isolasi di rumah sakit,” kata Lurah Rampal Celaket Sabardi, Jumat (28/5/2021).
Sebelumnya, kasus kluster perumahan terjadi di Bukit Permata Hijau Tlogomas. Kasus sempat menghebohkan Kota Malang, sebab dalam satu RW muncul 17 kasus sekaligus dan beberapa di antaranya meninggal. Kasus tersebut muncul sebelum Lebaran dan terus dilakukan pemantauan hingga saat ini.
Tidak berselang lama muncul kluster Lowokdoro di RT 006 RW 004 Gang 4 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun. Saat itu tujuh orang bertetangga juga terpapar Covid-19.
Sabardi mengatakan, Kelurahan Rampal Celaket sudah mengantongi data pasien yang terpapar Covid-19. ”Ada dua orang meninggal, tiga pasien dirawat di RS Lapangan Ijen Blulevard, dan lainnya isolasi mandiri. Kami masih terus melacak asal muasal virus tersebut,” katanya.
Sabardi menduga, paparan Covid-19 di Kelurahan Rampal Celaket terjadi karena warga mulai abai menerapkan protokol kesehatan. ”Bisa jadi warga sudah lelah dengan pandemi ini dan menganggap pandemi sudah berlalu. Akhirnya, ya, seperti ini, muncul korban jiwa,” kata Sabardi.
Ia berharap agar ke depan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan ketat sehingga tidak lagi muncul korban jiwa.
Jangan kendur karena risikonya jika kita abai dan lengah adalah nyawa. (Sutiaji)
”Tim satgas bersama kelurahan, kepolisian, dan jajaran lainnya terus menyosialisasikan protokol kesehatan dan menerapkan PPKM mikro. Tapi, tetap saja semua berpulang pada masyarakat mau melakukannya atau tidak,” katanya.
Wali Kota Malang Sutiaji berharap masyarakat terus semangat menerapkan PPKM mikro dan protokol kesehatan. Sebab, itu satu-satunya cara bisa melawan Covid-19.
”Memang melelahkan dan membosankan. Namun, jika tidak begitu, bagaimana kita bisa menang melawan Covid-19 dan bisa menjaga keselamatan diri dan keluarga kita. Itu sebabnya, mari terus terapkan PPKM mikro. Jangan kendur karena risikonya jika kita abai dan lengah adalah nyawa,” kata Sutiaji.
Terus ditemukannya kluster baru Covid-19 di Kota Malang menambah panjang deretan kluster perumahan di Kota Malang. Jumlah kasus harian pun terus bertambah dalam beberapa hari ini.
Per Kamis (28/5/2021) muncul tambahan enam kasus baru dan ada tiga penderita Covid-19 yang meninggal dunia. Saat ini total kasus Covid-19 di Kota Malang mencapai 6.644 kasus dengan jumlah kasus aktif 13 orang.
Dari total jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang, sebanyak 610 di antaranya meninggal (tingkat kematian 9,18 persen) dan 6.021 sembuh (tingkat kesembuhan 90 persen).
Oleh karena itu, warga Kota Malang diminta terus berhati-hati karena diprediksi pada akhir Mei atau awal Juni 2021 jumlah kasus akan bertambah. Hal itu karena masih adanya warga yang mudik ke Malang saat Lebaran pertengahan Mei kemarin.