Jumlah Pasien Bertambah, RS Abdul Aziz Singkawang Siapkan Tempat Tidur Tambahan
Kasus konfirmasi Covid-19 yang dirawat di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, bertambah. AKibatnya, tingkat hunian rumah sakit mencapai 51 persen. Pihak rumah sakit menyiapkan tempat tidur tambahan bagi pasien.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Abdul Aziz, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, meningkat akhir-akhir ini. Pihak rumah sakit menyiapkan 19 tempat tidur tambahan untuk mengantisipasi kasus yang terus bertambah.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz, Singkawang, Ruchanihadi, Kamis (27/5/2021), menuturkan, pada awal tahun jumlah pasien hanya 9-10 orang per hari. Sepekan terakhir, jumlahnya menjadi rata-rata 19 kasus per hari. Pada hari ini ada 23 pasien yang masuk.
Hal tersebut berdampak pada tingkat hunian rumah sakit yang saat ini sudah mencapai 51 persen khusus untuk isolasi pasien Covid-19. ”Untuk itu, kami telah menyiapkan tempat tidur tambahan sebanyak 19 tempat tidur untuk mengantisipasi pertambahnya pasien yang dirawat di rumah sakit. Pasien sebagian besar dari Singkawang. Beberapa dari Kabupaten Bengkayang dan Sambas,” ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk terus menaati protokol kesehatan, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker. Dengan menaati protokol kesehatan, hal itu diharapkan bisa mengurangi keterjangkitan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menuturkan, secara umum di Kalbar terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang perlu dirawat di rumah sakit. Tingkat hunian rumah sakit di Kalbar sudah mencapai 60 persen.
Satuan Tugas Covid-19 Kalbar telah meminta kabupaten/kota untuk menambah kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19. Selain itu, mempersiapkan obat-obatan dan tambahan tenaga kesehatan bisa diperlukan.
Kabupaten/kota juga diminta mengingatkan masyarakat di daerah masing-masing untuk mematuhi protokol kesehatan. ”Masyarakat juga hendaknya selalu waspada terhadap penularan Covid-19,” kata Harisson.
Tingkat hunian rumah sakit di Kalbar sudah mencapai 60 persen.
Tes, pelacakan, dan pengobatan juga perlu terus dilakukan. Warga yang positif Covid-19 segera diisolasi dan diberikan obat agar tidak semakin parah. Pelaksanaan vaksinasi juga hendaknya dipercepat.
Berdasarkan data Dinkes Kalbar per tanggal 27 Mei, secara kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar sebanyak 10.486 orang. Sebanyak 9.669 orang (92,20 persen) di antaranya sudah sembuh dan 88 orang (0,84 persen) meninggal. Kasus aktif sebanyak 731 orang (6,97 persen).
Jumlah kasus aktif dan yang meninggal tersebut bertambah dibandingkan pada tanggal 26 Mei. Pada tanggal 26 Mei, jumlah kasus aktif di Kalbar 721 orang. Kemudian, kasus meninggal sebanyak 86 orang.
Hal itu juga yang diamati oleh Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Agus Fitriangga. Menurut dia, pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat tahun ini lebih longgar dibandingkan tahun 2020. Hal itu juga turut berpengaruh terhadap perkembangan kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar.