Info Hoaks Gubernur Lukas Enembe Meninggal untuk Ganggu Keamanan Papua
Kepolisian Daerah Papua menyelidiki munculnya pesan berantai meninggalnya Gubernur Papua Lukas Enembe yang diduga beredar untuk mengganggu keamanan Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Beredarnya berita hoaks atau bohong tentang kematian Gubernur Papua Lukas Enembe melalui pesan berantai di tengah masyarakat diduga untuk meresahkan warga dan mengganggu keamanan di Papua. Kepolisian Daerah Papua menyelidiki munculnya pesan berantai itu.
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus saat ditemui di Jayapura, Selasa (25/5/2021), mengatakan, informasi dalam pesan berantai melalui telepon seluler tentang Gubernur Lukas Enembe meninggal dunia dalam beberapa hari terakhir tidaklah benar.
”Gubernur masih dalam kondisi yang sehat dan masih menjalani perawatan medis di Singapura. Saya meminta seluruh masyarakat Papua agar mendoakan beliau segera pulih dan kembali menjalankan aktivitasnya sebagai kepala daerah,” kata Rifai.
Lukas, melalui Rifai, mengimbau masyarakat yang telah menerima pesan hoaks tersebut agar tidak menyebarkan secara lebih luas, dan senantiasa menyebarkan informasi yang benar menggunakan media.
Rifai menambahkan, Lukas juga berharap masyarakat Papua dapat memverifikasi informasi tersebut melalui media massa yang telah melakukan konfirmasi dan peliputan secara aktual. Verifikasi juga bisa dilakukan dengan mengecek informasi di media sosial Pemprov Papua.
Gubernur masih dalam kondisi yang sehat dan masih menjalani perawatan medis di Singapura. (Muhammad Rifai Darus)
”Beliau (Lukas Enembe) menginginkan agar masyarakat bersinergi bersama pemerintah untuk memerangi segala informasi hoaks dengan cara yang elegan. Hoaks ini bertendensi menyudutkan dan provokatif,” ujar Rifai.
”Pelaksanaan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat tetap berjalan dalam sistem pemerintahan yang kuat dan komprehensif di bawah komando gubernur,” katanya.
Pemprov Papua juga akan melaporkan tersebarnya informasi hoaks itu ke kepolisian setempat. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, telah diterjunkan tim untuk menyelidiki penyebaran informasi hoaks Lukas Enembe meninggal dunia.
”Ada indikasi oknum yang menyebarkan informasi hoaks di tengah suasana duka meninggalnya Wakil Gubernur Klemen Tinal. Seakan-akan kematian tokoh-tokoh pemerintahan di Papua karena adanya unsur kesengajaan,” ungkap Ahmad.