33 Nakes RSUD Cilacap yang Terpapar Covid-19 Diisolasi Terpusat
Isolasi terpusat bagi 33 tenaga kesehatan RSUD Cilacap yang terpapar Covid-19 dilakukan di RS Priscilla. Hasil pemeriksaan virus masih ditunggu apakah varian India atau bukan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Sebanyak 33 tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap yang terpapar Covid-19 dibawa ke Rumah Sakit Priscilla Medical Center untuk menjalani isolasi terpusat. Mereka terpapar setelah sempat merawat anak buah kapal asal Filipina yang terkonfirmasi positif virus varian baru B.1.617.2 dari India.
Direktur Rumah Sakit Priscilla Medical Center Herbi Purwadianto di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (25/5/2021), mengatakan, ada 60 tempat tidur di RS Priscilla yang digunakan untuk isolasi Covid-19. Kamar isolasi mandiri bagi para tenaga kesehatan (nakes) RSUD Cilacap berada di lantai satu. Adapun total tempat tidur rumah sakit ada 120 unit.
”Hari ini baru masuk tiga orang yang masuk ke RS,” kata Herbi.
Ia menambahkan, RS memiliki 168 tenaga kesehatan. Sehari akan ada tiga giliran jaga dengan jumlah penjaga tiap sif ada tiga orang. RS dibangun sekitar dua tahun lalu dan baru beroperasi pada 1 Juli 2021 untuk umum.
Menurut Herbi, pihaknya berupaya melaksanakan protokol kesehatan ketat supaya tidak terjadi penyebaran virus di sana. Alat pelindung diri pegawai di lingkungan RS dibuat semaksimal mungkin agar aman, sehat, dan selamat. ”Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Pemerintah Kabupaten Cilacap supaya masyarakat Cilacap tetap sehat,” ujarnya.
Hampir tidak ada gejala, sehat seperti kita. (Tatto Suwato Pamuji)
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, berdasarkan pelacakan pada 179 tenaga kesehatan di RSUD Cilacap, ada 48 tenaga kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah itu, 15 orang telah sembuh.
Sebelumnya diberitakan ada 32 tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Belakangan jumlah itu bertambah satu orang.
”Kenapa (dirawat) di sini karena RS Priscilla sudah menawarkan diri siap menampung pasien Covid. Menampung untuk karantina dan isolasi mandiri. Ini sambil menunggu hasilnya apakah ini varian baru atau bukan, maka ada isolasi terpusat di RS ini,” kata Tatto.
Menurut Tatto, para tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 ini sudah menjalani vaksinasi dua kali dan kini dalam kondisi stabil. ”Hasil pemeriksaan genome menunggu dari UGM. Kalau hasilnya varian dari India, maka harus terpusat. Kondisi sekarang baik semua. Stabil. Hampir tidak ada gejala, sehat seperti kita,” tutur Tatto.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi, sebagai antisipasi jika yang memapar tenaga kesehatan itu adalah virus varian baru dari India, pihaknya telah melakukan beberapa hal.
Selain pelacakan kepada 179 tenaga kesehatan yang diperiksa, yang ditemukan 48 positif itu, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan pada 127 tenaga kesehatan di RSUD Cilacap dan semuanya negatif.
”Kami tetap melanjutkan tracing baik di RSUD maupun di keluarga. Kami mengerahkan 10 puskesmas ke rumah-rumah nakes dan sekitarnya. Ada 5-6 tenaga survelians untuk turun ke rumah. Kepada 91 petugas bongkar-muat (kapal) juga sudah di-tracing dan semuanya negatif,” tuturnya.
Pihaknya juga mengantisipasi berbagai kemungkinan penularan. ”Kita harus betul-betul mengetatkan segala kemungkinan penularan. Saat ini juga sudah memulai itu, sebagai antisipasi. Kalau nanti hasilnya positif (varian India), kita harus lebih ketat lagi untuk mencegah penularan virus varian baru ini,” kata Pramesti.
Selain tracing dan testing yang meluas, juga dilakukan sterilisiasi di lebih banyak tempat, dan kemungkinan juga pengetatan perjalanan dan mobilisasi tenaga kesehatan yang pernah terpapar dari anak buah kapal.
Direktur RSUD Cilacap Moch Ichlas Riyanto mengatakan, dari 14 anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang terpapar virus varian India itu, satu orang meninggal, lima orang sembuh, dan kini masih ada delapan orang yang dirawat di RSUD Cilacap. ”ABK sekarang tinggal 8 orang di RSUD. Sembuh ada 5 orang. Posisi mereka bersama agennya dan kedutaan. Yang penting sudah keluar dari RS,” kata Ichlas.
Seperti diberitakan Kompas.id (7/5/2021), sebanyak 13 orang dari total 20 anak buah kapal asal Filipina dinyatakan positif Covid-19. Mereka mengangkut gula mentah (raw sugar) menggunakan kapal MV Hilma Bulker yang berbendera Panama dari India untuk dikirim ke Cilacap. Dalam perjalanan waktu, kasus bertambah satu orang positif menjadi 14 orang. Satu orang meninggal lalu dikremasi.