Kapal Berpenumpang 27 Orang Tenggelam Dihantam Gelombang Perairan Timur Jambi
Diterjang gelombang di perairan timur Sumatera, sebuah kapal pecah dan tenggelam di Jambi. Dari 27 penumpang, 18 selamat sedangkan 9 hilang.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kapal Motor berpenumpang 27 orang rute Nipah Panjang-Dabo Singkep pecah setelah terhantam gelombang di perairan timur Jambi, Sabtu (22/5/2021). Sembilan penumpang masih dinyatakan hilang, sedangkan 18 orang lainnya berhasil dievakuasi.
Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) Provinsi Jambi Ibnu Harris Al Hussain mengatakan, KM Wicly Jaya Sakti yang berpenumpang 27 orang tenggelam itu berangkat dari Nipah Panjang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, dengan tujuan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, pukul 05.30. Sewaktu melintasi perairan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, kapal pecah diterjang ombak.
”Informasi musibah ini baru kami dapatkan pukul 12.45. Wilayah perairan itu mengalami gelombang hingga lebih dari 1 meter dan dalam kondisi hujan,” katanya.
Musibah yang menimpa penumpang di kapal Wicly Jaya Sakti diketahui anak buah KM TB (tugboat) Sabang yang melintas. Anak buah kapal itu sempat menyelamatkan penumpang yang tenggelam sebanyak 18 orang. Mereka pun langsung dievakuasi ke Kampung Laut di Tanjung Jabung Timur. Namun, sembilan penumpang lainnya belum ditemukan.
Lebih lanjut dijelaskan Humas M Luthfi, hingga pukul 14.00, tim Basarnas Jambi tengah bertolak menuju lokasi kejadian untuk mencari penumpang yang hilang.
Wilayah perairan itu mengalami gelombang hingga lebih dari 1 meter dan dalam kondisi hujan. (Ibnu Harris)
Tim lainnya turut pula bertolak ke lokasi untuk membantu pencarian, yakni dari Pos Siaga SAR Kuala Tungkal, Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Daerah Jambi, serta Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Kampung Laut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi Ibnu Sulistyono menyebutkan, sejak tiga hari terakhir sebagian besar wilayah Jambi terdampak oleh aktivitas gelombang ekuator Rossby dan Kelvin yang terpantau aktif meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Konvergensi
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi juga terpantau memanjang di sekitar Bangka Belitung dan Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur.
Kondisi tiu mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jambi. Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat timbul, seperti angin kencang, banjir, berkurangnya jarak pandang, hingga tanah longsor. Daerah yang terdampak cukup besar adalah pesisir timur Jambi, Kota Jambi, Muaro Jambi, dan Batanghari.