Gubernur Berharap Perbaikan Rumah Terdampak Gempa Dilakukan Segera
Fokus perbaikan diutamakan pada rumah yang kerusakannya paling parah terkena gempa bumi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap perbaikan rumah dan fasilitas umum yang rusak oleh gempa Blitar bisa dilakukan sesegera mungkin.
Perbaikan rumah rusak ringan-berat, menurut Khofifah, akan dikoordinasikan lebih lanjut agar bisa ditutup oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan provinsi. Fokus perbaikan diutamakan pada rumah yang kerusakannya paling parah.
”Rumah Bu Tukinem, misalnya, bisa dilakukan perbaikan full paket. Semenisasi, pembangunan MCK, dan sebagainya,” ujar Khofifah seusai meninjau rumah terdampak gempa milik Tukinem di Dusun Buneng, Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Blitar, Sabtu (22/5/2021).
Selain di Buneng, Khofifah juga meninjau lokasi terdampak di Dusun/Desa Jabung, Kecamatan Talun. Pada kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyerahkan sejumlah bantuan, antara lain 100 lembar terpal, sembako, 40 kardus lauk-pauk, dan ribuan lembar masker.
Terkait mitigasi, Khofifah mengatakan, pihaknya bersama BPBD berusaha melakukan mitigasi berkesinambungan dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Salah satu bentuk mitigasi adalah melalui kehadiran kampung tangguh atau kampung siaga bencana.
”Nanti akan dilakukan pemetaan kembali kampung siaga bencana atau kampung tangguh sesuai potensi kemungkinan risiko bencana,” katanya.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan, pihaknya masih mendata kerusakan yang terjadi akibat gempa. Sementara ini, jumlah rumah yang rusak ringan sebanyak 113 unit. ”Untuk kerusakan berat masih didata. Fasilitas umum yang rusak berat di Puskesmas Wates,” katanya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Malang menyatakan, data sementara kerusakan bangunan di Kabupaten Malang mencapai 90 unit. Dari jumlah tersebut, 64 unit rusak ringan, 17 unit rusak sedang, dan 4 unit rusak berat. Fasilitas kesehatan yang dilaporkan rusak sebanyak 13 unit, rumah ibadah 3 unit, dan fasilitas umum lainnya 1 unit. Tercatat satu orang terluka akibat gempa.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Sabtu (22/5/2021), mengatakan, dari laporan yang masuk, sebagian merupakan kerusakan baru dan sebagian lainnya telah rusak oleh gempa M 6,1 pada 10 April lalu bertambah lagi oleh guncangan terbaru.
Terkait penanganan bagi korban gempa, Sadono mengatakan, penanganannya dilakukan menjadi satu dengan korban terdampak gempa sebelumnya. Namun, untuk pengurusan, seperti bantuan stimulan, dilakukan sesuai tahapan yang ada. Seperti diketahui, ada 1.716 rumah warga di Kabupaten Malang yang rusak berat akibat gempa 6,1 lalu.