Ratusan Orang di Palembang Gelar Solidaritas untuk Palestina
Para peserta mengumpulkan donasi dan terkumpul dana sekitar Rp 16 juta. Dana akan disalurkan kepada masyarakat Palestina yang terkena dampak serangan Israel.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Ratusan orang di Palembang, Sumatera Selatan, menggelar aksi solidaritas peduli masyarakat Palestina, Jumat (21/5/2021). Selain menggalang dana untuk masyarakat di Gaza, Palestina, aksi ini juga mengutuk kekerasan yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina.
Aksi digelar di halaman Kantor DPRD Sumatera Selatan dan dijaga ratusan personel kepolisian. Karena situasi pandemi, peserta yang diizinkan masuk halaman Kantor DPRD Sumsel dibatasi. Sebagian peserta pun terpaksa menunggu di luar pagar kantor DPRD. Petugas kepolisian harus menutup sejumlah ruas jalan sehingga sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas yang panjang.
Para peserta membentangkan sejumlah poster dan spanduk berisi antara lain dukungan terhadap masyarakat Palestina dan kutukan keras serangan Israel terhadap masyarakat di Jalur Gaza, Palestina.
”Banyak dari korban jiwa yang jatuh adalah mereka yang seharusnya dilindungi, seperti perempuan dan anak-anak,” ujar Komandan Daerah Organisasi Masyarakat Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Sumsel Iskandar Sahbani yang menjadi inisiator aksi.
Iskandar menuturkan, kekerasan di Palestina bukan konflik antaragama. Kekerasan yang terjadi sudah masuk kejahatan genosida. Perempuan dan anak-anak turut menjadi korban dalam tragedi itu. Padahal, dalam perang, baik anak-anak maupun perempuan adalah kelompok masyarakat yang paling dilindungi.
Serangan Israel bahkan meluas hingga ke dalam Masjid Al Aqsa yang tengah digunakan masyarakat Palestina melakukan shalat Tarawih. ”Penyerangan rumah ibadah menjadi bukti kebrutalan serangan Israel. Ini sudah menjadi kejahatan kemanusiaan,” tegas Iskandar.
Ini sudah menjadi kejahatan kemanusiaan. (Iskandar Sahbani)
Melihat tragedi itu, lanjut Iskandar, sudah sepantasnya masyarakat Indonesia turut prihatin karena Indonesia memiliki hubungan yang kuat dengan Palestina. Masyarakat Palestina-lah yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. ”Sudah saatnya kita berbalas budi dengan mendukung kemerdekaan Palestina,” ucap Iskandar.
Dia juga meminta agar pemerintah lebih gencar mendukung warga Palestina. ”Memang Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan pernyataan sikap, tetapi harus ada tindakan lebih kuat lagi sehingga kejahatan kemanusiaan di Palestina dapat dihentikan,” ucapnya. Apalagi, rumah sakit bantuan masyarakat Indonesia di Palestina juga rusak akibat terkena dampak serangan Israel.
Iskandar juga menuntut agar Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan sanksi tegas kepada Israel jika tidak menghentikan serangan tersebut.
Dia berharap segala tuntutan yang sudah disampaikan dapat diteruskan kepada DPR dan pemerintah pusat sehingga gaung dukungan terhadap masyarakat Palestina semakin besar.
Dalam aksi itu, para peserta mengumpulkan donasi dan terkumpul dana sekitar Rp 16 juta. Dana akan disalurkan kepada masyarakat Palestina yang terkena dampak serangan Israel. ”Kami juga mengajak semua warga yang ada di majelis taklim untuk turut berpartisipasi dalam aksi peduli ini,” ucap Iskandar.
Wakil Ketua DPRD Sumsel Muchendi Mahzareki yang menemui para peserta aksi menyatakan dukungannya kepada masyarakat Palestina dan mengutuk kekerasan yang dilakukan Israel. Dia pun berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada DPR. Dia berharap masyarakat Sumsel terus berdoa agar warga Palestina dapat bertahan dalam situasi ini.
Sebelumnya, Rabu (19/5/2021), Gubenur Sumatera Selatan Herman Deru juga menyampaikan dukungan terhadap masyarakat Palestina dan berharap agar pertempuran di Jalur Gaza bisa segera berhenti. Bahkan, Herman turut dalam doa bersama dengan para ulama untuk keselamatan masyarakat Palestina. Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Sumsel juga memberikan bantuan satu unit ambulans beserta perlengkapan.
Herman juga meminta setiap kepala daerah di Sumsel melakukan doa bersama dan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan. ”Hanya doa dan bantuan inilah yang bisa kami berikan bagi mereka karena mengirim tentara bukan wewenang kami,” ucapnya.