Kembali ke Pesantren, Santri Kalbar Tes GeNose Gratis
Santri asal Kalimantan Barat yang akan mondok di Jawa menjalani tes GeNose di Bandara Supadio, Pontianak, sebelum berangkat. Hal itu untuk meringankan beban mereka yang akan kembali ke pondok pesantren.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Mulai Jumat (21/5/2021), santri dari Kalimantan Barat yang hendak kembali ke pondok pesantren di luar daerah akan menjalani tes GeNose gratis. Pelayanan tes tersebut dilaksanakan di Bandara Supadio, Pontianak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson, Jumat, menuturkan, Jumat ini tes dilakukan kepada 142 santri calon penumpang pesawat udara yang akan berangkat ke Pondok Pesantren Gontor di Jawa Timur.
Hal tersebut diharapkan akan meringankan biaya para satri untuk kembali mondok di luar Kalbar. ”Untuk ke luar Kalbar boleh menggunakan GeNose C-19. Untuk masuk ke Kalbar tetap diberlakukan syarat tes usap (PCR) negatif yang berlaku 3 x 24 jam sejak pengambilan sampel,” ujar Harisson.
Dinkes Kalbar juga melaksanakan pemeriksaan tes usap (PCR) ulang bagi penumpang yang baru tiba di terminal kedatangan Bandara Supadio. Tes ulang itu dilakukan terhadap penumpang yang surat keterangan tes usap (PCR) mereka diragukan, antara lain, yang tidak menggunakan kode batang (barcode) atau memiliki barcode tetapi tidak bisa dipindai.
Pemerintah Provinsi Kalbar masih memberlakukan ketentuan hasil tes usap (PCR) negatif sebagai syarat masuk ke Kalbar. Sebelumnya, diduga terdapat penumpang pesawat yang menggunakan surat keterangan hasil tes usap palsu saat ingin masuk ke Kalbar (Kompas.id, 17/5/2021).
Pemeriksaan jalur darat bagi pelintas dari luar Kota Pontianak di batas kota juga terus dilakukan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak Utin Srilena menuturkan, pemeriksaan warga yang melintas di batas kota, tepatnya di Batu Layang, Pontianak Utara, sejak Selasa (18/5/2021) hingga Jumat (21/5/2021) sudah sekitar 40 orang. Hasil tes semuanya negatif.
Penyekatan wilayah pintu masuk ke Pontianak tepatnya di Batu Layang sebelumnya telah diperpanjang mulai Selasa (18/5/2021)-Senin (24/5/2021). Penyekatan dimulai pukul 08.00-10.00 dan pukul 16.00-17.00.
Jika pada jam-jam tersebut ada warga melintas masuk ke Pontianak, mereka dites usap antigen. Jika negatif, mereka masih diperbolehkan masuk Pontianak. Namun, apabila positif, warga tersebut akan diisolasi.
Penyekatan diperpanjang untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Pemerintah mengantisipasi warga yang kemungkinan mudik dan terkena Covid-19 karena tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak saat liburan. Maka, ketika ada warga yang masuk ke Pontianak, mereka harus diantisipasi dengan penyekatan.
Tidak hanya di pintu masuk, pelacakan di dalam kota juga masih dilakukan Dinkes Kota Pontianak. Kepala Dinkes Kota Pontianak Sidig Handanu menuturkan, setiap hari 150-200 sampel dikirim ke dinkes provinsi untuk diperiksa.
Pengambilan sampel di tempat-tempat umum, antara lain di kafe dan pasar, juga akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pengambilan sampel di tempat-tempat umum itu dilakukan untuk mengetahui penularan di tingkat populasi.
Berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalbar per 20 Mei 2021, secara kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 9.730 orang. Sebanyak 8.926 orang (91,73 persen) di antaranya sudah sembuh dan 77 orang (0,79 persen) meninggal. Sementara itu, kasus aktif 727 orang (7,47 persen).