Jadi Komedian Dadakan demi Edukasi Cegah Mudik
Sejak berlakunya aturan larangan mudik, para petugas mencari cara ampuh mengimbau masyarakat untuk tidak mudik. Sosialisasi lewat media dan baliho di jalan sudah dilakukan, kini dilengkapi konten segar di media sosial.
Demi mengendalikan penyebaran Covid-19 selama masa Idul Fitri, sejumlah penyidik dan petugas lalu lintas rela berakting ala komedian. Hasilnya menjadi beragam konten video humor yang bernilai edukasi untuk mencegah warga mudik.
Ade Reno awalnya ragu untuk menemani istrinya, Maini, yang ingin mudik ke Kerinci. Namun, ia akhirnya luluh juga. Ibunda Maini kabarnya telah menunggu di kampung halaman. Alhasil, Reno menurut saja dan mencari berbagai cara untuk lolos dari penyekatan petugas di jalan raya.
”Mbah Google, tolong carikan jalan ke Kerinci yang tidak ada polisi dan pak tentaranya,” instruksi Reno kepada aplikasi di telepon selulernya.
Oleh aplikasi pengatur arah, pasangan itu rupanya dibawa berputar-putar di jalur yang berulang. Setelah sadar di-kerjain oleh aplikasi tadi, mereka pun menepi. Aplikasi di-marahin dan dibilang sudah rusak alias error.
Rupanya aplikasi membalasnya, ”Kamu yang error. Sudah tahu enggak boleh mudik, masih aja mudik.”
Balasan itu pun langsung memancing tawa penonton.
Di akhir tayangan, sang aplikasi menerangkan perihal berlakunya aturan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 agar tidak mudik mulai tanggal 6 hingga 17 Mei demi mencegah penyebaran Covid-19 di masa Lebaran.
Maini dan Reno pun mengangguk-angguk tanda paham. Sewaktu tersadar, ternyata di depan mereka sudah berbaris polisi lalu lintas dan tentara. Menutupi jalan agar pemudik tak bisa lewat.
Maini dan Ade Reno hanya pelakon dalam konten komedi hasil produksi tim Kepolisian Resor Merangin, Jambi. Maini merupakan penyidik di satuan reserse kriminal, sedangkan Ade Reno di satuan lalu lintas.
Saat mengetahui berlakunya aturan larangan mudik, para petugas mencari cara ampuh mengimbau masyarakat untuk tidak mudik. Sosialisasi lewat media dan lewat baliho di tempat-tempat strategis sudah dilakukan.
Namun, upaya itu dirasakan masih belum cukup. Sebab, mudik telah menjadi bagian dari tradisi Lebaran masyarakat Indonesia. Anjuran verbal tak mudah diterima warga.
Di tengah meningkatnya akses digital, sosialisasi lewat media sosial pun turut dibangun, di antaranya dengan memproduksi konten-konten video komedi. Video disisipi anjuran jangan mudik. Salah satunya yang dilakoni Maini dan Reno dalam adegan berjudul ”Kena Prank Google Gara-gara Mudik”.
Sejak diunggah 26 April lalu di Youtube, video telah menyedot ribuan penonton. Menuai pula komentar positif.
”Lucu, tetapi mengena banget,” komentar Tatik Wijaya, salah satu penonton.
Tayangan berdurasi 2,5 menit itu disutradarai Inspektur Dua Bagus Satya Dhira, Kepala Urusan Bin Opsnal Lalu Lintas Polres Merangin. Bagus kebetulan hobi membuat konten-konten di Youtube. Usulan Kepala Polres Merangin Ajun Komisaris Besar Irwan Andy untuk membuat konten video langsung disambutnya. Kata kunci dari Irwan adalah konten dibuat edukatif, tetapi sarat humor sehingga mudah diterima masyarakat luas.
Bagus pun ”menculik” Maini, Ade Reno, dan sejumlah petugas lain untuk jadi aktor dadakan. Dalam waktu 1,5 jam, mereka shooting di seputaran Bangko, ibu kota Merangin. Dengan skenario dan peralatan sederhana, shooting memakan waktu hanya 1,5 jam.
”Semuanya kami kerjakan di luar jam dinas,” kata Bagus.
”Kena Prank Google Gara-gara Mudik” bukan satu-satunya konten kreatif untuk mengajak masyarakat peduli Covid-19. Ada pula video instrumental yang menonjolkan keindahan alam dan budaya Merangin. Salah satunya pada tayangan berjudul ”Jangan Mudik Cegah Penyebaran Corona.”
Ternyata, bahasa tubuh memainkan peranan terbesar dalam komunikasi personal atau penyampaian pesan. (Mochammad Farizi)
Konten berdurasi dua menit itu menampilkan hamparan sawah nan permai, Batang Merangin nan jernih, Teluk Wang Sakti, dan Air Liki yang merupakan air terjun kembar di Kecamatan Tabir Barat. Ada lagi tradisi bela diri Silek Panyudon di antara rumah-rumah tua Rantau Panjang yang telah berusia 600 tahun. Tayangan itu diiringi Kalinong, musik khas setempat. Di akhir video, Irwan kembali mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19.
Pendiri Pusat Pelatihan Pusakademia Mochammad Farizi menilai, pesan lewat konten video yang menarik dan padat akan efektif diterima publik. Hal itu sesuai dengan hasil studi Albert Mehrabian, psikolog University of California. Ia mengidentifikasi efektivitas komunikasi secara visual, audio, dan komunikasi langsung. Hasil studi menunjukkan komunikasi efektif hingga 55 persen pada sajian visual, 38 persen lewat audio, dan 7 persen secara verbal.
”Ternyata, bahasa tubuh memainkan peranan terbesar dalam komunikasi personal atau penyampaian pesan,” katanya.
Namun, sajian visual tetap mensyaratkan beberapa hal, semisal sajian harus menarik, tidak bertele-tele. Penggunaan narasinya juga harus tepat sehingga pesan yang ingin diberikan dapat sampai.
Baca juga: Masih Saja yang Tak Paham Tujuan Penyekatan dan Tes Covid-19 Acak
Mitigasi di Jalan
Konten media sosial hanyalah pelengkap upaya preventif. Lebih dari itu, mitigasi terus digencarkan, termasuk di jalanan. Selama masa Operasi Ketupat Siginjai 2021, penyekatan dilakukan demi memastikan warga tidak mudik dan tidak menciptakan kerumunan di tempat-tempat publik.
Operasi Ketupat resmi berakhir 17 Mei 2021. Namun, pengamanan arus balik mudik Hari Raya Idul Fitri tetap berlanjut hingga 24 Mei. Berdasarkan data Kepolisian Daerah Jambi, sebanyak 3.111 kendaraan diberhentikan dan diperiksa selama Operasi Ketupat Siginjai 2021 berlangsung pada 6-17 Mei di wilayah Jambi.
Berdasarkan data Humas Polda Jambi, ada 464 kendaraan yang diputar balik. Dalam penyekatan di pos perbatasan antarprovinsi, tercatat 573 orang diperiksa melalui tes PCR dan antigen.
Terkait penegakan hukum berlalu lintas, 114 kendaraan ditilang karena tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan dan melanggar rambu lalu lintas. Sebanyak 443 pengendara kena teguran. Tercatat pula 26 kecelakaan dengan korban tewas 11 orang, luka berat 4 orang, dan luka ringan 36 orang. Kerugian material Rp 120 juta.
Kepala Polda Jambi Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo mengatakan, muncul kekhawatiran soal meningkatnya kasus Covid-19 di Jambi sejak kuartal I tahun 2021. Tren penyebaran korona selama bulan Ramadhan bergeser dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera, termasuk di Jambi.
Baca juga: Warga mulai Mudik Pascalibur Lebaran
Peningkatan kasus menyebabkan tingkat keterisian tempat isolasi pasien Covid-19 mencapai 55 persen. Jumlah kematian akibat Covid-19 meningkat menjadi 139 jiwa atau bertambah 113 jiwa selama enam bulan terakhir.
Menurut Rachmad, kondisi itu jangan sampai berlanjut. Harus ada upaya-upaya cepat dan terpadu dalam memutus mata rantai Covid-19. Selain mengimbau agar ibadah dan silaturahmi berlangsung dalam protokol kesehatan ketat, penyekatan setelah arus balik mudik Lebaran pun diperkuat.
Penyekatan memanfaatkan sembilan pos di jalur darat, laut, dan udara. Secara khusus pada jalur darat, ada enam pos penyekatan di setiap perbatasan wilayah.
Lewat upaya sosialisasi kreatif dan penyekatan di jalan, upaya untuk mencegah penyebaran virus korona baru diharapkan berjalan efektif.
Baca juga: Larangan Mudik Kesehatan Metal dan Produktivitas Pekerja