Gempa kembali guncang Jawa Timur. Kali ini berkekuatan M 6,2 dan berpusat di 57 kilometer tenggara Kabupaten Blitar.
Oleh
DEFRI WERDIONO DAN DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang Jawa Timur dan sekitarnya pada Jumat (21/5/2021) pukul 19.09. Berdasarkan data BMKG, gempa bersumber di 57 kilometer tenggara Kabupaten Blitar, dengan titik kedalaman 110 kilometer. Gempa tak berpotensi tsunami.
Di Malang, gempa dirasakan kuat. Di perumahan Sigura Hills, Kecamatan Sukun, Kota Malang, warga berhamburan ke luar rumah saat terjadi guncangan. ”Kami panik karena gempa sangat terasa. Bangunan rumah bergoyang. Kami sekeluarga lari ke luar rumah. Anak-anak menangis,” kata Nurdiyanto (42), seorang warga.
Di Kabupaten Malang, warga turut merasakan gempa. Namun, Camat Ampelgading Ahmad Sovie mengatakan, sementara ini daerahnya terpantau aman karena episentrum berada cukup jauh di selatan Blitar. Harapannya tidak terjadi apa-apa. Warga juga tidak terlalu panik. ”Kalau nanti panik, akan ada trauma healing lagi,” ucapnya. Seperti diketahui, Ampelgading merupakan salah satu wilayah terdampak gempa 6,1 M 10 April lalu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Malang Sadono Irawan mengatakan, sejauh ini belum ada informasi terkait dampak gempa. Namun, BPBD langsung memantau perkembangan di lapangan.
”Semoga hanya guncangan, tidak sampai terjadi kerusakan karena lokasinya memang cukup dalam. Kami sudah mendapat informasi dari BMKG terkait intenstitas dan besaran gempa kali ini,” katanya.
Selain Malang, gempa juga dirasakan di Jember, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Magelang, hingga Purworejo.
Andik Setiawan, karyawan swasta yang sedang berada di rumahnya di Perumahan Argopuro, Jember, mengatakan, getaran gempa sangat terasa. ”Saya sedang swafoto di halaman, tiba-tiba seperti pusing karena kuatnya guncangan gempa, walau hanya sebentar,” katanya.
Menurut Mamuri, Kepala Stasiun Geofisika Karangkates, Malang, gempa juga dirasakan sampai Pulau Lombok.
Gempa yang terjadi Jumat malam itu hanya berselang sebulan lebih dari gempa sebelumnya atau 10 April lalu. Gempa April lalu berkekuatan M 6,1, tetapi berpusat di perairan selatan Malang dengan kedalaman 60 kilometer.
Gempa Malang April lalu mengakibatkan 10 warga di Jawa Timur meninggal, ribuan rumah serta fasilitas umum dan sosial rusak. Hingga kini, masih banyak warga yang tinggal di tenda. (ETA/DIA/WER/NIT)