”Indonesia Raya” dan Spirit Bangkit Warga Semarang dari Pandemi Covid-19
Berdiri dan menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” pada peringatan Hari Kebangktian Nasional merupakan gagasan Gubernur DI Yogyakarta yang kemudian didukung Gubernur Jateng. Warga Semarang turut berpartisipasi.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sejumlah warga Kota Semarang, Jawa Tengah, menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” pada Kamis (20/5/2021) pukul 10.00, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Terselip harapan untuk bangkit, termasuk dari pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Berdasarkan pantauan, hal itu salah satunya dilakukan di sekitar Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang. Tepat pukul 10.00, sejumlah polisi lalu lintas menahan laju kendaraan. Kemudian, diperdengarkan lagu ”Indonesia Raya” melalui pengeras suara. Polisi serta sejumlah warga berdiri dan ikut menyanyikan atau mendengarkan lagu itu.
Setelah lagu selesai, polisi kemudian mempersilakan kembali pengendara melanjutkan perjalanan. Tidak ada kepadatan kendaraan berarti pada kegiatan tersebut. Lalu lintas pun kembali normal.
Baihaqi (37), warga Kecamatan Banyumanik Semarang, tengah melintas di kawasan Simpang Lima ketika kegiatan itu dilaksanakan. ”Memang sempat lihat di media sosial ajakan untuk menyanyikan ’Indonesia Raya’ hari ini. Menurut saya tidak masalah, justru sebenarnya positif. Yang jelas harapan saya saat ini, semua kembali normal (dari pandemi),” ujarnya.
Sementara itu, Suparsin, warga Semarang lainnya, mengaku sudah lama tidak menyanyikan ”Indonesia Raya”. Hal ini menjadi pengalaman unik bagi Suparsin. Saat sedang bersantap di warung makan, ia pun seketika berdiri tepat pukul 10.00.
”Terakhir menyanyikan itu saat hari kemerdekaan bulan Agustus, hari ini saya siap menyanyikan lagi,” ujarnya.
Doni, juru parkir di Semarang, menambahkan, Hari Kebangkitan Nasional diharapkan menjadi penyemangat masyarakat untuk tetap optimistis dalam melawan Covid-19. ”Kita harus tetap bangkit dan semangat untuk melawan Covid-19. Protokol kesehatan tidak boleh dilupakan,” ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, setelah Kamis (20/5/2021) pukul 10.00, banyak pihak yang melaporkan kegiatan itu melalui kiriman video. Bahkan, ada anggota DPRD Kota Salatiga yang melakukan itu meski sedang berdinas di Malang, Jawa Timur, kemudian mengabarkan melalui video.
”Ternyata yang disiapkan dalam waktu pendek, dilakukan oleh teman-teman. Artinya, ini disambut luar biasa. Di Jateng selama ini juga sebenarnya sudah berjalan seperti diputarnya lagu-lagu kebangsaan sebelum apel. Juga, setiap sore saat mau pulang,” lanjutnya.
Ia berharap kebangkitan nasional benar-benar terwujud dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa. ”Agar kita bisa bangkit sebagai bangsa yang besar, serta menghadapi pandemi Covid-19 ini dengan baik,” kata Ganjar.
Adapun berdiri dan menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” merupakan gagasan Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X. Hal tersebut kemudian mendapat dukungan dari Ganjar, yang mengaku terinspirasi serta menerapkannya juga di Jateng.
”Terus terang, saya sangat terinspirasi dan mendukung seratus persen gagasan ini. Sri Sultan mengajak kita untuk merasakan perjalanan Indonesia lewat lagu kebangsaan kita. Ini adalah momen yang sangat tepat untuk memompa lagi spirit kenegaraan kita, terutama, karena ini hari Kebangkitan Nasional,” kata Ganjar, Rabu (19/5/2021).
Lewat upaya itu, ia berharap spirit nasionalisme semakin tumbuh dalam dada masyarakat. ”Selain itu, juga penting untuk menyadari arti pentingnya berbineka dan saling menghormati perbedaan di antara kita. Semoga laku ini menambah kewarasan kita dan kewarasan negara kita. Terima kasih,” lanjut Ganjar.