Bandara Purbalingga Gerakkan Ekonomi Sekaligus Etalase UMKM Unggulan
Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga digadang-gadang menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Bandara diharapkan jadi tempat promosi produk unggulan. Sejumlah warung pun bermunculan di sekitar bandara.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Kehadiran Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, diharapkan menjadi salah satu etalase promosi produk unggulan usaha mikro, kecil, dan menengah para pelaku usaha di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Selain itu, 17 rumah makan atau usaha kuliner yang tumbuh di sekitar bandara juga menjadi simpul penggerak ekonomi masyarakat setempat.
”Makanan kering, hasil kerajinan, dan kopi menjadi produk unggulan UMKM Purbalingga. Kami masih berkoordinasi untuk mendapatkan outlet (gerai) di bandara guna mempromosikan produk unggulan itu,” kata Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Purbalingga Adi Purwanto kepada Kompas, Rabu (19/5/2021).
Adi mengatakan, meski terminal penumpang untuk sementara menggunakan tenda roder sehingga kapasitasnya terbatas, bandara tetap dinilai strategis sebagai tempat promosi produk unggulan karena menjadi salah satu gerbang masuknya pengunjung dari luar Purbalingga. ”Untuk produk, kami sudah siap. Dibutuhkan dua atau tiga outlet, salah satunya bisa untuk coffee shop,” tutur Adi.
Menurut Adi, meski belum beroperasi secara resmi, kehadiran bandara di Purbalingga telah menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Hal itu ditunjukkan dengan mulai banyaknya tempat usaha baru di sepanjang jalan menuju bandara.
”Kalau diperhatikan, mulai dari perbatasan Sokaraja (Banyumas) hingga kawasan Panican, ada sekitar 17 rumah makan atau warung yang muncul sepanjang 2021,” kata Adi.
Tempat makan atau warung itu, lanjut Adi, antara lain menjual bakso, mi ayam, soto, kopi, serta sejumlah makanan berat, seperti sate dan ayam goreng. ”Ke depan, kami akan melakukan pembinaan, misalnya, terkait kebersihan makanan dan standardisasi harga,” ucap Adi.
Di Purbalingga tercatat ada 95.000 pelaku UMKM dan 19 persen di antaranya di bidang makanan atau kuliner.
Seperti diketahui, tenda roder sebagai terminal penumpang sementara selesai dipasang di Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, Selasa (18/5/2021). Setelah mundur berkali-kali untuk pengoperasian, bandara ini direncanakan bisa beroperasi pada 1 Juni 2021.
Pemasangan tenda roder di Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman Enclave Sipil Lanud JB Soedirman ini masih perlu dilengkapi perangkat elektronik, penataan lingkungan, dan tempat parkir. Tenda untuk terminal ini disediakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui proses lelang dengan harga Rp 628.320.000. Tenda ini memiliki standardisasi yang tahan dengan terjangan angin kencang 100 kilometer per jam.
Akses transportasi
Terkait akses angkutan umum dari dan menuju bandara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga Yani Sutrisno mengatakan, saat ini sudah ada angkutan umum dan angkutan perdesaan yang aktif dengan jalur Purbalingga-Kemangkon serta Bukateja-Kemangkon. ”Kami juga sudah berkoordinasi dengan Angkasa Pura, nanti ada taksi yang akan beroperasi di bandara. Selain itu, bus BRT Transjateng juga akan melintasi bandara. Semuanya akan dievaluasi sesuai animo penumpang,” kata Yani.
Nanti ada taksi yang akan beroperasi di bandara. Selain itu, bus BRT Transjateng juga akan melintasi bandara. (Yani Sutrisno)
Executive General Manager Bandara JB Soedirman Catur Sudarmono, dalam siaran pers, menyatakan, terkait dengan kepastian operasionalisasi bandara pada 1 Juni 2021, pihaknya mengaku optimistis bisa dilakukan. Hal itu didasarkan pada hasil rapat tim pengoperasian bandara di kantor pusat yang telah dilakukan sebelumnya.
”Persiapan administrasi, dokumen, SBU (surat badan usaha) sudah terbit semua, tinggal ini penyelesaian teknis dan fisik di lapangan saja. Administrasi antara Airlines dan Airnav juga dalam waktu dekat bisa selesai dengan teman-teman TNI,” katanya.
Catur juga menyampaikan, maskapai penerbangan yang baru bisa melayani rute ke Bandara JB Soedirman yakni Citilink dengan rute ke Bandara Halim Perdanakusuma (HLP). ”Info yang kami dapat masih Citilink. Untuk yang lain belum ada informasi secara pasti yang bisa kami sampaikan,” katanya.
Seperti diberitakan Kompas.id (20/1/2021), pembangunan dan pengoperasian bandara ini diharapkan bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat akar rumput di Purbalingga dan sekitarnya. Dosen Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Adhi Iman Sulaiman, menyampaikan, bandara ini hendaknya bukan sekadar jadi karpet merah bagi investor, melainkan juga masyarakat di sekitarnya.