Kota Bandung Kejar Target Vaksinasi Tenaga Pendidik hingga Akhir Mei 2021
Vaksinasi Covid-19 massal untuk tenaga pendidik dan kependidikan kembali dilaksanakan setelah libur Lebaran dengan harapan target sekitar 36.000 petugas mendapatkan vaksin pada akhir Mei 2021.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 secara massal terhadap pendidik dan tenaga kependidikan di Kota Bandung kembali digelar setelah libur Lebaran. Vaksinasi ini ditargetkan rampung akhir Mei 2021 sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan.
Salah satu pelaksanaan vaksinasi berlokasi di Gedung Karuhun Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Kota Bandung, Selasa (18/5/2021). Wali Kota Bandung Oded M Danial memaparkan, lokasi ini melaksanakan vaksinasi dosis dua untuk lebih kurang 4.000 petugas publik, termasuk tenaga pendidik dan kependidikan.
Vaksinasi massal ini dilakukan untuk mengejar target vaksinasi yang rampung pada akhir Mei 2021. Oded optimistis pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pengajar mampu mencapai target karena kembali dilaksanakan setelah libur Lebaran.
”Ini bagian mempercepat penyelesaian vaksinasi. Di tempat ini dilaksanakan dua hari vaksinasi. Setiap hari, ada 2.000 orang yang divaksin. Kami harus optimistis pembelajaran tatap muka terbatas bisa dilakukan,” ujarnya.
Ketua panitia program vaksinasi dari YDSP, Djoni Toat, memaparkan, di lokasi ini terdapat 200 tenaga kesehatan dan 300 sukarelawan. Sebelumnya, yayasan ini juga memfasilitasi vaksinasi di Kota Bandung, mulai dari warga lanjut usia hingga petugas publik dengan total 14.000-an orang.
”Kami menyediakan tempat dan tenaga, sementara vaksinnya dari dinas kesehatan. Kami berharap ini bisa mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Kota Bandung sehingga bisa terbebas dari pandemi,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana juga mengawasi pelaksanaan vaksinasi tenaga pendidik di SDN 023 Pajagalan, Kecamatan Astanaanyar. Sebanyak 771 orang mendapatkan vaksinasi dosis kedua di lokasi ini.
Menurut Yana, vaksinasi ini menjadi syarat mutlak dalam persiapan belajar tatap muka. Vaksinasi ini juga diharapkan bisa menciptakan kekebalan kelompok sehingga bisa melindungi masyarakat.
”Vaksin ini bisa mengurangi paparan Covid-19. kalaupun kena, nanti lebih cepat sembuh karena tubuh sudah mengenali virus. Harapannya, dengan begini tren kasus Covid-19 di Kota Bandung mengalami penurunan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra memaparkan, dari target lebih kurang 36.000 tenaga pendidik di Kota Bandung, 32.000 di antaranya telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Sementara itu, 4.000 pengajar sisanya dan pelaksanaan vaksinasi dosis kedua masih dikejar hingga akhir Mei 2021.
”Sebanyak 4.000 orang belum mendapatkan vaksinasi karena ada kendala di lapangan, seperti masalah kesehatan dan kesiapan petugas. Sisa ini akan kami kejar dan yakin bisa rampung Mei 2021. Dosis kedua juga kami upayakan selesai sehingga pembelajaran tatap muka terbatas bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Cucu menyatakan, pihaknya bahkan tidak mengizinkan tenaga pengajar yang belum divaksinasi untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Mereka yang belum mendapatkan vaksin akan diarahkan untuk memberikan pembelajaran secara daring.
”Perlu diingat, pembelajaran tatap muka kali ini tidak bisa disamakan dengan kondisi sebelum pandemi. Kami akan melaksanakan secara bertahap dan saat ini sedang menyiapkan prosedurnya,” papar Cucu.
Prosedur ini, antara lain, kesiapan sarana dan prasarana, tenaga pengajar, kewilayahan, dan izin dari orangtua siswa. Menurut Cucu, semua sektor akan dilibatkan untuk memastikan sekolah bisa dilaksanakan di tempat dengan tingkat penularan yang terkendali.
”Jadi, tidak hanya dinas pendidikan, perangkat kewilayahan hingga dinas perhubungan harus bisa memastikan siswa yang bersekolah bisa aman. Kami juga tetap memberikan layanan belajar daring. Nanti akan bergantian dan dalam pelaksanaannya akan dievaluasi,” ujarnya.