Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Sultra Andalkan Tes Acak Pendatang
Pemeriksaan ketat dilakukan sejumlah pemerintah kabupaten dan kota di Sultra seiring arus balik yang masih berlangsung. Di Kolaka, satu calon penumpang feri terdeteksi positif Covid-19 dari hasil tes antigen.
Oleh
saiful rijal yunus
·3 menit baca
BUDI UNTUK KOMPAS
Pelabuhan Penyeberangan Kolaka, Sulawesi Tenggara, seperti terlihat pada Selasa (18/5/2021).
KENDARI, KOMPAS — Pemerintah di sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara mengandalkan tes acak bagi para pendatang seiring kembali normalnya arus transportasi. Harapannya, hal ini bisa menekan lonjakan kasus Covid-19 selepas libur panjang.
Di Kolaka, misalnya, wilayah perbatasan, baik darat maupun laut, menjadi perhatian utama pemeriksaan itu. Hasilnya, satu orang calon penumpang feri terdeteksi positif Covid-19, Selasa (18/5/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Harun Masiri menyampaikan, calon penumpang itu adalah warga Konawe yang akan menyeberang ke Sulawesi Selatan. Setelah terkonfirmasi positif Covid-19 lewat tes antigen, orang itu dibawa ke tempat isolasi untuk penanganan lebih lanjut.
Ke depan, dia meyakinkan, pemeriksaan akan dilakukan semakin ketat. Di perbatasan dengan Kolaka Utara, Kolaka Timur, Bombana, bandara, dan pelabuhan, bakal ada petugas yang berjaga mulai hari ini.
Nantinya, pendatang atau pelintas, baik melalui jalur darat, udara, maupun laut, akan diperiksa dan dites acak. Untuk penumpang kapal, mereka wajib memiliki surat keterangan bebas Covid-19 lewat tes antigen. Tes dilakukan mandiri dan tidak difasilitasi pemerintah.
Seorang calon penumpang feri Kolaka-Bajoe teridentifikasi positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan tes antigen pada Selasa (18/5/2021), di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pemkab Kolaka melakukan pemeriksaan ketat di pelabuhan dan perbatasan, tetapi hanya melakukan tes acak kepada para pendatang.
Harun mengatakan, tes antigen gratis hanya diberlakukan kepada para pendatang yang akan memasuki Kolaka. ”Pemeriksaan dilakukan acak, khususnya yang suhu tubuhnya terdeteksi di atas 37 derajat celsius. Kami belum adakan tes untuk semua, mengingat alat tes antigen juga terbatas,” ucapnya.
Kepala Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan Kelas III Kolaka Mahmuddin menuturkan, jumlah penumpang yang berangkat dari pelabuhan masih dalam jumlah normal. Pada Selasa pagi, satu kapal yang berangkat mengangkut 382 penumpang.
Menurut Mahmuddin, pemeriksaan ketat memang dilakukan meski masa mudik Lebaran telah usai. Hal itu dilakukan seiring mulai normalnya kembali arus penyeberangan dan transportasi, dan prediksi penumpang yang bertambah.
”Bersama instansi lainnya, kami bertugas memeriksa penumpang agar mematuhi protokol kesehatan. Sekarang, pengantar hanya sampai di ruang tunggu dan tidak bisa masuk sampai ke kapal. Hal itu untuk menjaga agar tidak terjadi penumpukan di kapal, termasuk juga memeriksa penumpang di atas kapal terkait kelengkapan tes antigen,” tambahnya.
Petugas gabungan melakukan pemeriksaan ketat di perbatasan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (1/4/2020). Setiap warga yang melintas diperiksa. Warga yang baru tiba dari luar kota diukur suhu tubuh dan mengisi formulir pernyataan kesehatan. Pengetatan pengawasan dilakukan untuk meminimalkan penyebaran Covid-19.
Di Kendari, tes acak juga diandalkan untuk memeriksa pendatang yang melintasi perbatasan. Para pendatang yang diketahui memiliki suhu tinggi bakal menjalani tes antigen Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari drg Rahminingrum mengatakan, pemeriksaan ketat dilakukan di wilayah perbatasan darat, baik dengan Konawe maupun Konawe Selatan. Sementara pemeriksaan dan tes acak di pelabuhan antarkabupaten belum dilakukan karena terkendala sumber daya manusia. Menurut Rahminingrum, pihaknya juga masih fokus pada upaya percepatan vaksinasi yang sedang berlangsung.
Sebelumnya, Ramadhan Tosepu, epidemiolog Universitas Halu Oleo, menjelaskan, salah satu kebijakan utama pemerintah dalam masa mudik Lebaran ini adalah pembatasan pergerakan. Namun, di Kendari, hal ini belum berjalan maksimal dan terkesan hanya formalitas.
Akibatnya, ribuan orang keluar dan masuk ke Kendari tanpa pemeriksaan berarti. Pengecekan suhu dan pemeriksaan masker dilakukan tanpa kejelasan penindakan dan langkah tindak lanjut. Oleh karena itu, Ramadhan menyampaikan, di tengah kondisi seperti ini, tes massal merupakan hal yang harus diprioritaskan pemerintah.