Jumlah kendaraan yang keluar Jawa Tengah melalui Brebes pada puncak arus balik, Sabtu-Minggu (15-16/5/2021) tidak signifikan. Penyekatan pemudik di daerah itu tidak diperpanjang tetapi pemeriksaan tetap dilakukan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Pada hari terakhir penyekatan pemudik, Senin (17/5/2021), arus lalu lintas keluar Jawa Tengah melalui Kabupaten Brebes terpantau lengang. Landainya arus balik diperkirakan karena waktu pemudik kembali ke perantauan tak bersamaan.
Arus kendaraan, baik di tol maupun di jalur pantura terpantau lengang pada Sabtu-Minggu (15-16/5/2021). Padahal, dua hari itu diprediksi menjadi waktu puncak arus balik.
"Kemungkinan, para pemudik kembali ke perantauan tidak dalam satu waktu atau menyebar sehingga tidak terpantau kenaikan volume kendaraan yang melintas di jalur tol maupun di jalan pantura dalam tiga hari terakhir," kata Kepala Bidang Lalu Lintas di Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes Mochammad Reza Prisma, Senin petang di Brebes.
Reza memperkirakan, sebagian pemudik bekerja di sektor informal yang tidak terikat jadwal kerja atau waktu cuti yang ketat. Fleksibilitas waktu bekerja itumembuat pemudik tidak punya kewajiban segera kembali ke perantauan.
Pantauan petugas, arus lalu lintas di Jalan Pantura Brebes didominasi kendaraan bernomor polisi lokal. Kendaraan-kendaraan itu diduga mengangkut masyarakat yang hendak bersilaturahmi di wilayah Brebes.
Situasi lengang juga terpantau di Jalan Tol Pejagan-Pemalang yang menjadi perbatasan Jateng dan Jawa Barat. Di ruas jalan tersebut, tidak ada lonjakan volume kendaraan yang signifikan pada Sabtu dan Minggu.
Kepala Cabang Operasional Pejagan - Pemalang Toll Road Ian Dwinanto menuturkan, volume kendaraan yang melintas di wilayahnya pada Sabtu sebanyak 9.876 kendaraan. Adapun pada Minggu, jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 14.985 kendaraan.
"Kendati ada peningkatan dari Sabtu ke Minggu, hal itu masih lebih rendah jika dibandingkan volume kendaraan yang melintas di hari-hari biasa maupun di akhir pekan. Selama pandemi, rata-rata kendaraan yang melintas pada hari-hari biasa mencapai 16.000 kendaraan per hari. Kemudian, pada akhir pekan sekitar 20.000 kendaraan dalam sehari," ucap Ian.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengantisipasi adanya ledakan jumlah pengunjung di tempat istirahat. Hal itu dilakukan dengan membatasi jumlah pengunjung, maksimal 50 persen dari kapasitas tempat istirahat.
Selain itu, pengelola tol juga menyiapkan sarana penunjang protokol kesehatan seperti, alat cuci tangan, alat pengukur suhu badan, dan penanda-penanda untuk menjaga jarak. Setiap orang yang singgah atau berkativitas di tempat istirahat juga diwajibkan memakai masker.
Pemeriksaan
Senin menjadi hari terakhir penyekatan pemudik. Saat sejumlah daerah memutuskan memperpanjang masa penyekatan pemudik, Kepolisian Resor Brebes tidak melakukan hal serupa. Kendati demikian, petugas gabungan dari Polisi, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Satuan Polisi Pamong Praja setempat tetap akan memeriksa seluruh kendaraan yang akan menuju ke Jakarta atau Jawa Barat hingga 23 Mei mendatang.
Menurut Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Brebes Ajun Komisaris Putri Noer Cholifah, pemeriksaan pemudik sedikit berbeda dengan penyekatan pemudik. Saat penyekatan, setiap orang yang terindikasi mudik langsung diputar balik meskipun sudah menunjukkan surat bebas Covid-19. Adapun, saat pemeriksaan pemudik yang mampu menunjukkan surat bebas Covid-19 diperbolehkan melintas. Jika tidak bisa menujukkan surat bebas Covid-19, pemudik tetap akan diminta kembali ke tempat asal.
"Jika saat penyekatan kami memeriksa kendaraan yang masuk ke Jateng, pada masa pemeriksaan ini, kami memeriksa kendaraan yang mau keluar Jateng," kata Putri.