Aceh Dilanda Hujan Lebat, Sejumlah Daerah Banjir dan Longsor
Aceh sangat rawan dilanda oleh bencana hidrometereologi karena cuaca buruk dan kontur tanah di perbukitan labil. Daerah seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues sangat sering terjadi longsor.
Oleh
ZULKARNAINI MASRY
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Bencana alam berupa banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Provinsi Aceh pada Sabtu-Senin (15-17/5/2021). Bencana hidrometereologi dipicu cuaca buruk. Warga dan pemerintah perlu waspada sebab bencana susulan berpotensi terjadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas, Senin (17/5/2021), mengatakan, banjir terjadi di Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Simeulue, Aceh Barat, dan Aceh Tenggara. Sementara longsor terjadi di Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Tengah.
”Di Aceh Tenggara ada delapan desa yang terendam banjir, jumlah warga yang terdampak 688 jiwa. Sebagian mengungsi ke rumah saudara,” katanya.
Petugas di lapangan kini masih mendata jumlah rumah yang terendam banjir. Banjir dipicu sungai meluap karena debit air naik setelah diguyur hujan deras.
Di Aceh Tengah longsor menyebabkan jalan amblas di jalur Kota Takengon dengan Kecamatan Isaq. Badan jalan sepanjang 50 meter amblas karena digerus aliran air dari tebing. Dampaknya arus transportasi terputus.
Longsor juga terjadi di Desa Uyem Beriring, Kecamatan Tripe Jaya, pada Minggu sore. Badan jalan tertutup material longsor, tetapi pada Senin bisa dilalui setelah petugas mengerahkan alat berat. ”Kami terus memantau dan bersiaga agar bisa mengurangi dampak bencana,” kata Ilyas.
Rawan
Aceh sangat rawan dilanda oleh bencana hidrometereologi karena cuaca buruk dan kontur tanah di perbukitan labil. Daerah seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues sangat sering terjadi longsor karena berada di daerah pergunungan. Sementara daerah rendah, seperti Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang, rawan dilanda banjir.
Kami terus memantau dan bersiaga agar bisa mengurangi dampak bencana (Ilyas)
Pada 2018 dan 2019, BPBA mencatat banjir bandang terjadi 19 kali, banjir luapan 130 kali, dan longsor 71 kali. Dalam dua tahun, nilai kerugian dari semua bencana alam di Aceh sebesar Rp 1,016 triliun. Banjir menjadi bencana paling berdampak terhadap warga. Pada 2020, sebanyak 140.953 jiwa terdampak dan 51.958 jiwa terpaksa mengungsi serta 18 orang meninggal.
Koordinator Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Kelas I Sultan Iskandar Muda Zakaria Ahmad mengatakan, pada 17 hingga 18 Mei 2021 sebagian besar wilayah Aceh berpotensi dilanda cuacu ekstrem seperti angin dan hujan lebat.
Kawasan yang berpotensi dilanda hujan sangat lebat di antaranya Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Barat. ”Potensi bencana banjir dan longsor semakin besar. Warga perlu lebih waspada terhadap potensi tanah longsor, angin kencang, dan petir,” kata Zakaria.