Tiga Sungai Meluap, 11 Desa di Malinau Tergenang Banjir
Sebanyak 11 desa di tiga kecamatan Kaltara terendam banjir hingga 2 meter. Sejumlah jalan utama tergenang. Pendataan korban dan kerugian masih dilakukan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Hujan sejak Sabtu malam mengakibatkan tiga sungai di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, meluap. Akibatnya, 11 desa di tiga kecamatan terendam banjir pada Minggu (16/5/2021). Pendataan kerugian dan warga terdampak masih dilakukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malinau Ibau Jalung mengatakan, banjir dipicu oleh curah hujan tinggi sejak Sabtu (15/5/2021) pukul 21.00 Wita di bagian hulu Sungai Funu, Sungai Kenipe, dan Sungai Malinau. Meskipun hujan sudah reda pada Minggu pagi, debit air sungai tetap tinggi.
Akibatnya, desa-desa di bagian tengah dan hilir tiga sungai itu terendam banjir karena air sungai meluap. Air menggenangi rumah warga berkisar 30 cm-200 cm. Desa yang terdampak banjir, antara lain, Desa Malinau Hulu dan Pelina Kanaan (Kecamatan Malinau Kota); Desa Long Berangkat, Long Simau, Long Makatip, Long Kebinu, Long Sulit, dan Long Semamu (Kecamatan Mentarang Hulu); serta Desa Long Bisai, Paking, dan Pulau Sapi (Kecamatan Mentarang).
”Beberapa bangunan dilaporkan rusak sedang. Kami masih belum memiliki data pasti jumlah warga terdampak dan kerugian apa saja yang diderita warga. Sampai pukul 17.30 Wita, kami masih di lapangan dan mengumpulkan data,” ujar Ibau, dihubungi dari Balikpapan.
Ia mengatakan, sejumlah warga sudah diungsikan ke rumah kerabat dan tempat yang aman dari banjir. BPBD Kabupaten Malinau dibantu warga terus mengevakuasi ibu hamil, anak kecil, dan warga lanjut usia yang terjebak di rumah.
Ibau menjelaskan, saat ini banjir di beberapa titik di Kecamatan Malinau Kota sudah surut. Meski demikian, masih ada wilayah yang terendam banjir dan sulit dijangkau. Tim BPBD Kabupaten Malinau masih berupaya menjangkau lokasi untuk mendata dan mengevakuasi warga.
Bupati Malinau Wempi W Mawa sudah meninjau beberapa lokasi. Dari pantauan lapangan yang ia lakukan, sejumlah jalan utama desa terendam banjir. Hal itu mengakibatkan banyak kendaraan warga juga terendam. Selain itu, tanaman dan hewan ternak milik warga desa pun terendam.
Pemerintah setempat masih menghimpun data kerugian dan mendistribusikan bantuan makanan untuk warga terdampak. ”Sejumlah barang warga juga hanyut. Ada 30 drum solar yang ikut hanyut, yang digunakan untuk operasional sebuah tower telekomunikasi. Tim masih berkeliling dan meminta warga untuk mengungsi,” tutur Wempi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, hujan ringan hingga deras masih berpotensi terjadi di Kabupaten Malinau hingga Senin (17/5/2021). Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Raditya Jati mengimbau masyarakat untuk waspada potensi bencana hidrometeorologi susulan.
Tim masih berkeliling dan meminta warga untuk mengungsi.
”Dilihat pada analisis InaRISK, tiga kecamatan yang terdampak banjir kali ini termasuk 12 kecamatan di Provinsi Kalimantan Utara dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi,” ujar Raditya dalam siaran pers yang diterima Kompas.
Adapun 12 kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori tersebut ialah Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan Hilir, Pujungan, Bahan Hulu, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hulu, Malinau Selatan Hilir, Mentarang, Malinau Utara, Malinau Barat, dan Malinau Kota.