Satu Lagi Korban Hilang Ditemukan di Waduk Kedung Ombo
Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban hilang dalam peristiwa perahu tenggelam di Waduk Kedung Ombo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS — Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban hilang dalam peristiwa perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Masih ada seorang korban lain yang belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan Senin (17/5/2021) pagi.
Korban yang terakhir ditemukan diduga bernama Jalal (1,5 tahun). Korban ditemukan dalam kondisi meninggal, Minggu (16/5) sekitar pukul 21.00. Lokasi ditemukannya korban berjarak lebih kurang 15 meter dari titik terbaliknya perahu.
“Jadi, pada pukul 21.00, tim sedang beristirahat di sekitar lokasi waduk. Mereka melihat ada benda terapung. Setelah diterangi, ternyata itu jenazah balita yang diduga Jalal,” kata Kepala Badan SAR Nasional Semarang Nur Yahya, lewat keterangan tertulisnya, Minggu malam.
Tim gabungan yang melihat benda mengapung segera merapat ke lokasi dengan perahu karet. Jenazah korban segera dievakuasi. Selanjutnya, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris Boyolali untuk dilakukan visum.
Dengan ditemukannya jenazah korban yang diduga Jalal, masih ada seorang korban lainnya yang hilang, yakni Niken Safitri (8). Sejauh ini delapan korban hilang telah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Sebenarnya, pencarian sudah dihentikan oleh Tim SAR gabungan, Minggu petang. Kondisi pencahayaan yang tidak memungkinkan menjadi salah satu alasannya. Minimnya penerangan membuat jarak pandang turut berkurang. Kondisi tersebut dinilai kurang ideal untuk pencarian korban hilang dalam kecelakaan air itu.
“Operasi pencarian tetap kami tutup malam ini. Kami akan lanjutkan esok hari mengingat efektivitas serta tim yang harus beristirahat,” kata Yahya.
Meski demikian, kata Yahya, segenap tim pencari masih terus berjaga di sekitar waduk. Hal ini untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu ada temuan baru, seperti terapungnya jenazah korban yang terakhir ditemukan.
Diberitakan sebelumnya, Sabtu (15/5), perahu yang mengantar pengunjung ke warung apung dari tepi waduk terbalik. Perahu itu memuat 20 penumpang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 orang bisa langsung diselamatkan warga setempat, sedangkan sembilan orang hilang.
Kepala Polres Boyolali Ajun Komisaris Besar Morry Ermond menyampaikan, pihaknya sudah memeriksa tiga saksi terkait kasus tersebut. Ketiga saksi itu terdiri dari pengemudi perahu, pemilik perahu, dan pemilik warung apung.
“Kami lakukan pemeriksaan saksi dulu. Dilihat nanti seperti apa arah hasil pemeriksaannya,” kata Morry.
Morry menambahkan, pengemudi perahu masih berusia 13 tahun. Adapun perahu tersebut merupakan milik orang lain. Pihaknya masih mendalami sejak kapan pengemudi tersebut diperbolehkan mengemudikan perahu untuk menyeberangkan pengunjung ke warung makan apung.
Oleh karena itu, lanjut Morry, pihaknya turut memeriksa pemilik perahu dan pemilik warung makan apung. Pemeriksaan dilakukan agar dapat terpetakan seberapa jauh kelalaian yang terjadi dalam kecelakaan tersebut.
Ia menduga kuat, kelalaian menjadi faktor terjadinya kecelakaan. Hal itu dilihat dari tidak dikenakannya pelampung keselamatan pada penumpang perahu.
“Kami akan melihat bobot kesalahannya di mana. Dilihat ada dan tidak adanya kelalaian. Misalnya, ternyata sudah ada peringatan sebelumnya oleh pemilik kapal (tentang keselamatan). Beri kami kesempatan untuk melakukan pemeriksaan,” ucap Morry.