Patroli dan Pengawasan di Lokasi Wisata Palangkaraya Efektif
Lokasi wisata mulai sepi karena patroli ketat di Kota Palangkaraya. Saat ini sudah 17 kelurahan yang masuk zona hijau. Walakin, warga tetap harus patuhi protokol kesehatan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pengawasan yang ketat membuat lokasi wisata di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sepi dari pengunjung yang nekat ingin berlibur. Meskipun demikian, kerumunan justru berada di pusat perbelanjaan.
Sebelumnya Pemerintah Kota Palangkaraya mengeluarkan kebijakan untuk menutup tempat-tempat wisata, baik milik pemerintah maupun swasta. Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 556.3/390/DPKKO-Par/V/2021 tentang Penutupan Destinasi Wisata di Kota Palangkaraya. Dalam surat tersebut, lokasi wisata mulai ditutup sejak Kamis (13/5/2021) hingga Minggu (16/5/2021).
Dari pantauan Kompas, pada Sabtu sebagian warga tidak mengindahkan aturan itu dan tetap mendatangi beberapa tempat wisata. Meskipun demikian, tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangkaraya terus melakukan patroli setiap hari untuk meminta masyarakat mengosongi lokasi wisata.
Pada Minggu sore, Kompas mendatangi sejumlah tempat wisata di Kota Palangkaraya. Beberapa lokasi yang dikunjungi itu sepi dari pengunjung, hanya ada warga yang tinggal di sekitar lokasi beraktivitas seperti biasa.
”Baru hari ini sepi sekali enggak ada yang datang. Kemarin-kemarin meski ditutup ada saja yang datang. Memang pemerintah, kan, sudah melarang dengan menutup sementara lokasi wisata,” ungkap Burhanuddin (46) warga Kereng Bangkirai, Kota Palangkaraya.
Burhanuddin tinggal di sekitar Dermaga Kereng Bangkirai yang merupakan lokasi wisata Danau Air Hitam dan salah satu pintu masuk Taman Nasional Sebangau (TNS). Ia yang biasanya berdagang jajanan di sekitar dermaga pada Minggu sore tak lagi berjualan lantaran kebijakan pemerintah.
”Ya saya enggak masalah (dengan penutupan), toh, ini hanya sementara. Nanti juga dibuka lagi, rezeki tidak kemana,” ujar Burhanuddin.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Palangkaraya Emi Abriyani mengungkapkan, pihaknya terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah demi keselamatan bersama. Ia tak menyangkal masih banyak lokasi yang didatangi warga untuk berkerumun, seperti pusat perbelanjaan.
”Kami terus mengingatkan pemilik usaha untuk mematuhi aturan karena memang ada sanksinya. Di semua pusat belanja kami sudah ingatkan untuk membatasi pengunjung,” ucap Emi.
Dari pantauan Kompas, di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palangkaraya terlihat banyak pengunjung yang datang berbelanja. Meskipun demikian, pihak pengelola pusat perbelanjaan mengaku sudah membatasi orang yang datang berbelanja, yakni 250 orang setiap hari.
Zona hijau
Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin menyebutkan, warga cukup patuh terhadap protokol kesehatan dan aturan pemerintah. Kini, dari 30 kelurahan yang ada di Kota Palangkaraya, sebanyak 17 kelurahan yang saat ini menjadi zona hijau dari sebelumnya zona kuning, bahkan merah pada awal tahun 2021.
”Meskipun ada yang zona hijau, potensi penyebaran masih tetap ada dan tinggi. Jadi, masyarakat harap tetap mematuhi protokol kesehatan dan imbauan pemerintah,” ujarya.
Meskipun ada yang zona hijau, potensi penyebaran masih tetap ada dan tinggi.
Berdasarkan data tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangkaraya, 17 kelurahan yang masuk zona hijau itu rinciannya adalah 3 kelurahan di Kecamatan Pahandut, 3 kelurahan di Kecamatan Sabangau, 4 kelurahan di Kecamatan Bukit Batu, dan 7 kelurahan di Kecamatan Rakumpit.
Adapun 13 kelurahan di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah yang masuk zona kuning terdiri dari 3 kelurahan di Kecamatan Pahandut, 4 kelurahan di Kecamatan Jekan Raya, 3 kelurahan di Kecamatan Sabangau, dan 3 kelurahan di Kecamatan Bukit Batu.
Masih dari sumber data yang sama, tercatat 43 pasien Covid-19 di Palangkaraya dinyatakan sembuh sehingga totalnya menjadi 5.464 orang. Jumlah itu lebih banyak dari jumlah pasien atau kasus terkonfirmasi positif pada Minggu sore yang tercatat hanya 17 kasus. Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Palagkaraya menjadi 6.010 orang. Jumlah tersebut masih merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan 13 kabupaten lain di Kalteng.
”Protokol kesehatan masih menjadi cara paling ampuh untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan tersebut,” kata Fairid.