Kluster Jemaah Shalat Tarawih Muncul di Kota Malang
Mulai muncul kluster baru Covid-19 di Kota Malang, diduga dari jemaah Tarawih di masjid perumahan. Warga diminta terapkan protokol kesehatan lebih ketat dan untuk sementara masjid ditutup hingga 14 hari.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kluster Covid-19 yang berasal dari aktivitas di masjid mulai muncul di Kota Malang, Jawa Timur. Kluster ini diduga berasal dari jemaah shalat Tarawih. Sebanyak 17 warga di kompleks perumahan di lingkungan masjid itu melakukan isolasi mandiri maupun dirawat di rumah sakit.
Munculnya kluster itu diketahui dari surat Lurah Tlogomas Andi Aisyah Muhsin bernomor 443.5/118/35.73.05.1003/2021, tertanggal 15 Mei 2021. Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua RW 009 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, tersebut, Andi meminta agar warga untuk sementara beribadah di rumah masing-masing.
Dalam surat tersebut, Andi menyebut adanya lebih kurang 17 warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau RW 009, Kelurahan Tlogomas, yang terpapar Covid-19. Mereka saat ini dirawat di rumah sakit atau melaksanakan isolasi mandiri.
Oleh karena itu, kepada takmir Masjid Al Waqar, masjid di kompleks perumahan itu, diminta untuk menutup sementara dan meniadakan shalat berjemaah di masjid tersebut. Hal itu berlaku sejak tanggal surat itu dibuat sampai dengan 14 hari ke depan.
Selain itu, diimbau kepada jemaah Masjid Al Waqar untuk melaksanakan shalat di rumah masing-masing. Warga pun diminta terus menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Menanggapi surat Lurah Tlogomas tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji membenarkannya. ”Iya, infonya kluster masjid. Dengan itu, maka langsung dilakukan perbanyak testing (tes Covi-19) dan tracing (penelusuran) guna mengetahui kondisi sebenarnya di sana. Dan jangan lupa, warga harus lebih ketat menerapkan protokol kesehatan,” kata Sutiaji.
Menurut Sutiaji, peran RT dan RW Tangguh di sana benar-benar diuji. Untuk itu, ia berharap RT dan RW di sana berperan aktif mendeteksi penyebarluasan kluster masjid tersebut.
Kepala Dinas Infokom Kota Malang Nur Widiyanto mengatakan, jumlah 17 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sana diduga berasal dari kluster jemaah shalat Tarawih.
”Iya, diduga dari jemaah Tarawih. Tanggal 13 Mei-14 Mei 2021 memang ada tambahan 19 kasus baru Covid-19 di Kota Malang, tapi belum terkonfirmasi apakah di antaranya dari kluster itu, atau beda lagi,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif mengatakan, Puskesmas Dinoyo saat itu langsung melakukan tracing kontak erat. ”Sebagian warga dirujuk ke RS Lapangan Ijen Boulevard. Sementara, sebagian lagi isolasi mandiri bagi yang rumahnya memenuhi syarat,” kata Husnul.
Husnul berharap, semua warga Kota Malang selalu menerapkan protokol kesehatan dalam segala aktivitas di luar rumah. ”Kepada semua warga diharapkan tidak melakukan kegiatan tanpa menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Hingga Sabtu (15/5/2021), jumlah kasus baru Covid-19 di Kota Malang bertambah 8 kasus. Dengan tambahan kasus baru itu, kasus Covid-19 di Kota Malang mencapai 6.543 kasus. Jumlah kasus meninggal 595 orang dan sembuh 5.925 orang.
Dengan data tersebut, kasus meninggal akibat Covid-19 di Kota Malang mencapai 9 persen dan angka kesembuhan mencapai 90 persen. Hingga kini, Kota Malang berstatus zona oranye atau risiko penularan sedang.