Kluster perdesaan kembali bertambah di Banyumas, Jawa Tengah. Penerapan protokol kesehatan perlu ditingkatkan untuk mencegah penyebaran yang kian meluas.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 26 orang terpapar Covid-19 di Desa Danaraja, Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah. Kluster desa itu menambah deretan sejumlah desa yang sebelumnya telah menyumbangkan angka paparan positif Covid-19 di Banyumas.
Penerapan protokol kesehatan perlu diperketat dan pemantauan di tingkat RT serta desa menjadi ujung tombak sebagai antisipasi penyebaran virus ini.
”Sebanyak 23 orang dikarantina di Pondok Slamet Baturraden. Mereka terdiri dari 15 perempuan dan 8 laki-laki,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein kepada wartawan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (15/5/2021).
Selain 23 orang tersebut, ada 3 orang lansia yang memiliki penyakit penyerta dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.
”Semula 23 orang ini telah melaksanakan karantina mandiri pada 12-15 Mei 2021. Namun, dalam pelaksanaannya tidak efektif sehingga dilanjutkan karantina milik pemerintah untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran atau penularan Covid-19 di Kecamatan Banyumas,” paparnya.
Mungkin masyarakat sudah jenuh, tetapi kita jangan sampai lelah mengingatkan untuk tetap disiplin prokes. —Achmad Husein
Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.id (29/4/2021), kluster desa di Banyumas muncul di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor serta Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede. Sebanyak 44 orang dinyatakan positif Covid-19. Kluster desa itu sebelumnya disebut kluster tarawih atau mushala karena penyebaran berasal dari aktivitas shalat Tarawih di mushala.
Demikian pula dengan kasus di Danaraja ini diketahui bermula dari pelacakan salah satu mushala di desa itu. ”Saat ini kami masih menunggu hasil swab PCR dari 10 warga Desa Danareja yang dikirim ke RS Margono Soekarjo,” tutur Husein.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadi menyampaikan, penjemputan 23 orang yang terpapar Covid-19 menggunakan 1 unit bus milik pemerintah kabupaten dan diiringi oleh satu unit ambulans. ”Tiga orang yang bergejala sudah dibawa ke RSUD Banyumas dan 23 orang lainnya sudah kami bawa ke rumah karantina di Baturraden,” kata Agus.
Berdasarkan data hingga 12 Mei, di Banyumas terdapat 2.504 pemudik dari luar kota. Dari jumlah itu sebanyak 1.340 orang telah menjalani tes rapid antigen, sebanyak 15 orang diantaranya positif berdasarkan tes rapid antigen dan kemudian berdasarkan swab PCR, terdapat 5 orang yang positif Covid-19.
”Lima orang ini berasal dari Kecamatan Lumbir, Jatilawang, dan Kedungbanteng. Sebanyak 7 orang negatif dan masih menunggu hasil PCR dari 3 orang,” tutur Husein.
Husein berharap masyarakat tidak lelah menerapkan disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Banyumas. ”Mungkin masyarakat sudah jenuh, tetapi kita jangan sampai lelah mengingatkan untuk tetap disiplin prokes,” kata Husein.
Hingga 14 Mei, di Banyumas terdapat 10.351 orang terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, 408 orang meninggal, sebanyak 9.618 orang dinyatakan sembuh, dan lainnya masih menjalani perawatan ataupun isolasi.