Tertimbun Longsoran, Akses Gayo Lues-Aceh Timur Putus
Jalan lintas antarkabupaten Gayo Lues dengan Kabupaten Aceh Timur, Aceh, terputus karena badan jalan tertimbun longsoran, Jumat (14/5/2021) sekitar pukul 10.00. Jalan tersebut kini hanya bisa dilalui roda dua.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Jalan lintas antarkabupaten Gayo Lues dengan Kabupaten Aceh Timur, Aceh, terputus karena badan jalan tertimbun longsoran, Jumat (14/5/2021) sekitar pukul 10.00. Jalan tersebut kini hanya bisa dilalui oleh roda dua, sedangkan kendaraan roda empat masih tertahan.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Aceh Komisaris Besar Dicky Sondani menuturkan, badan jalan yang tertimbun terletak di Desa Bur Badak, Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues.
”Ada tiga titik longsor di sana. Seluruh badan jalan tertimbun batu dan lumpur,” kata Dicky.
Pada satu lokasi, ketinggian material di badan jalan mencapai 20 meter dan jarak 30 meter. Tingginya tumpukan material menyebabkan kendaraan tidak bisa melintasi.
Ada tiga titik longsor di sana. Seluruh badan jalan tertimbun batu dan lumpur. (Dicky Sondani)
Dicky mengatakan, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses Gayo Lues dengan Aceh Timur. Oleh karena itu, kata Dicky, pemindahan material itu harus diburu agar warga kembali bisa melintasi.
Dicky menuturkan, satu alat berat milik perusahaan swasta dikerahkan untuk memindahkan material dari badan jalan. Untuk mempercepat pembersihan, sejumlah alat berat dari ibu kota kabupaten juga akan diturunkan ke lokasi.
”Kawasan ini sangat rawan longsor. Hujan deras menyebabkan tanah di tebing longsor,” kata Dicky.
Sejumlah personel polisi disiagakan di lokasi untuk mengatur lalu lintas. Dicky mengingat warga agar selalu hati-hati saat melintasi kawasan yang rawan longsor.
Hujan lebat
Koordinator Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang Zakaria Ahmad menuturkan, sejak 14 hingga 16 Mei 2021 beberapa kawasan di Aceh berpotensi dilanda hujan lebat, di antaranya Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Aceh Timur.
Aceh juga berpotensi dilanda cuaca buruk hingga beberapa hari ke depan. (Zakaria Ahmad)
Zakaria menjelaskan adanya anomali suhu muka laut di Samudra Hindia barat Sumatera, Laut Andaman, dan Selat Malaka. Kondisi seperti ini dapat meningkatkan penguapan serta penambahan massa uap air laut sehingga memicu pertumbuhan awan konvektif sehingga berpotensi terjadinya hujan sedang hingga lebat.
”Aceh juga berpotensi dilanda cuaca buruk hingga beberapa hari ke depan,” kata Zakaria.
Potensi terjadi bencana hidrometeorologi semakin besar, menurut dia, terutama di daerah pegunungan. Daerah seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah rawan dilanda longsor. Sementara daerah rendah seperti pesisir Aceh Utara hingga Langsa rawan dilanda banjir luapan sungai.