Korban Meninggal Ledakan Mercon di Kebumen Menjadi 4 Orang
Empat orang tewas akibat ledakan petasan di Kebumen, Jawa Tengah. Korban mengalami luka bakar berat sehingga nyawa mereka tidak tertolong. Tim kepolisian masih menyelidiki kasus ini.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Korban meninggal akibat ledakan mercon di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, bertambah satu lagi sehingga total empat orang. Keempat orang yang meninggal itu adalah Sugiyanto (23), Rio Dwi Pangestu (22), Muhammad Taufik Hidayat (27), dan Rizky (19).
Kepala Kepolisian Resor Kebumen Ajun Komisaris Besar Piter Yanottama dalam siaran pers menyampaikan, korban meninggal karena mengalami luka bakar yang serius akibat ledakan mercon.
”Kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Sebenarnya kejadian seperti ini sudah kami antisipasi melalui kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) dengan sasaran petasan,” kata Piter, Kamis (13/5/2021).
Musibah tersebut terjadi menjelang malam takbiran, Rabu pukul 17.00, di rumah Untung (55) di Desa Ngabean, Dukuh Trukan RT 002 RW 005. Saat itu, sejumlah pemuda merakit mercon di teras rumah Untung untuk memeriahkan malam takbiran.
Ada sekitar 400 gulung mercon dengan total bubuk peledak sebanyak 5 kilogram. Diduga, ledakan berasal dari rokok yang disulut. Selain menyebabkan empat orang tewas, ada empat orang lain yang terluka, yaitu Bambang Priyono (29), Alib (24), Irwan (25), dan Ratna Iswatun (19).
Ada sekitar 400 gulung mercon dengan total bubuk peledak sebanyak 5 kilogram.
Untung sangat berduka karena kehilangan anaknya, Muhammad Taufik Hidayat (27). Menurut Untung, anaknya itu sudah ditegur untuk tidak membuat dan bermain petasan karena tidak semua tetangganya suka dengan suara petasan. Namun, karena ingin merayakan takbiran dengan meriah, dia bersama teman-temannya tetap merakit mercon.
”Saat kejadian, saya berada di belakang rumah. Setelah ada ledakan, saya langsung ke depan. Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana, sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya,” katanya.
Untung menyampaikan, dirinya tidak tahu dari mana anaknya mendapatkan serbuk petasan. Sang anak bersama saudara serta tetangganya membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalaman mereka.
Sebelumnya, Kepala Desa Ngabean Tarsono mengatakan, suara ledakan terdengar hingga sejauh 2 kilometer. ”Saya kira ada ledakan elpiji, tapi 15 menit kemudian ada laporan bahwa yang meledak itu mercon yang sedang dirakit,” ucapnya.
Tarsono menyebutkan, korban meninggal dalam kondisi mengenaskan karena terdapat luka bakar di kaki, tangan, dan kepala. ”Korban terluka bakar di kaki, tangan, dan kepala. Kaki dan tangannya terputus,” ucapnya.
Polres Kebumen bersama tim Labfor Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih mendalami kasus ini. Polisi melakukan olah tempat kejadian lanjutan pada Kamis siang.