Jelang Lebaran, Jumlah Kendaraan yang Diputar Balik di Karawang Meningkat
Dalam tiga hari terakhir jumlah kendaraan yang nekat mudik di perbatasan Karawang, Jawa Barat, terus meningkat. Belasan ribu kendaraan diminta memutar balik. Arus kendaraan diprediksi kian ramai hingga menjelang Lebaran.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pemudik sepeda motor memadati posko penyekatan di perbatasan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang di Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (9/5/2021). Meski dijaga ketat tim gabungan, sebagian pemudik nekat menerobos posko penyekatan menjelang H-3 Lebaran.
KARAWANG, KOMPAS — Jumlah kendaraan yang nekat mudik di perbatasan Karawang, Jawa Barat, terus meningkat dalam tiga hari terakhir. Belasan ribu kendaraan diminta memutar balik. Arus kendaraan diprediksi kian ramai hingga menjelang Lebaran.
Kepala Polres Karawang Ajun Komisaris Besar Rama Samtama Putra, Selasa (11/5/2021), mengatakan, total kendaraan yang diputar balik di Karawang sebanyak 62.166 unit selama periode 6-11 Mei 2021. Lonjakan kendaraan terjadi mulai 8 Mei 2021.
Pada 8 Mei 2021 tercatat 1.445 unit kendaraan roda dua dan 593 unit kendaraan roda empat diputar balik. Jumlah kendaraan roda dua yang diputar balik meningkat hampir enam kali lipat sehari kemudian, hingga 9.141 unit. Pada 10 Mei 2021 jumlah kendaraan kian bertambah mencapai 18.405 unit kendaraan roda dua dan 490 unit kendaraan roda empat.
Semula Sabtu dini hari hingga Minggu, diprediksi Rama, menjadi puncak arus mudik kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang melintas di jalur arteri pantura. Namun, jumlah pengendara yang nekat mudik terus bertambah mendekati Lebaran. Kondisi ini setidaknya terlihat di pos perbatasan Bekasi dan Karawang.
Sabtu (8/5/2021) malam diprediksi sebagai puncak arus kendaraan yang nekat mudik. Arus lalu lintas mulai ramai menjelang malam di atas pukul 19.00 di jalan arteri Tanjungpura, Karawang, Jawa Barat.
Sebelumnya di Karawang terjadi penerobosan pemudik di pos sekat Bundaran Kepuh, Sabtu, pukul 00.05 hingga 00.15. Para pemudik menerobos paksa barikade rekayasa dengan cara melawan arus saat diperintahkan oleh petugas untuk putar balik.
Penerobosan terjadi akibat jumlah personel yang tidak sebanding dengan jumlah pemudik. Saat itu kendaraan diperkirakan mencapai 500 unit. Para petugas bergegas untuk memasang rambu pembatas guna menghalau pemudik yang bersiap tancap gas.
Di atas pukul 00.15 situasi arus kendaraaan sudah terkendali dan pemudik yang terjaring diputar balik. Arus kendaraan roda dua yang melintas dari arah Bekasi meningkat pada malam hari. Imbasnya kemacetan sepanjang lebih dari 3 kilometer mulai dari Kedungwaringin (Bekasi) hingga Tanjungpura (Karawang).
Rama mengatakan terus berkoordinasi dengan Polres Bekasi untuk meminta putar balik saat mengetahui rambu pembatas di pos sekat sebelumnya dibuka. Koordinasi ini dilakukan untuk mencegah masuknya kendaraan ke jalur arteri Karawang.
Petugas membantu pemudik yang memutar balik di ujung lampu lalu lintas di Pos Tanjungpura, Karawang, Jawa Barat, Jumat (7/5/2021).
Berkaca pada pengalaman tersebut, pihaknya berupaya memperkuat penjagaan dengan cara pos sekat berlapis dan menambah personel di lapangan. Ada 15 titik pos pengawasan yang tersebar di perbatasan Kabupaten Karawang.
Pos pantau di antaranya ada di Tanjungpura yang berbatasan dengan Bekasi, Bundaran Kepuh (jalur arteri tengah), Kobak Biru (perbatasan Bekasi), dan Gerbang Tol Karawang Barat (perbatasan Bekasi). Selain itu, ada juga Curug (perbatasan Purwakarta), Gamon (perbatasan Subang), dan Pasar Cilamaya (perbatasan Subang).
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Karawang Arief Bijaksana, lonjakan kendaraan masih mungkin terjadi pada malam hingga menjelang dini hari. Hal ini disebabkan sejumlah karyawan perusahaan baru akan memulai cuti per hari ini.
Di sisi lain beredarnya informasi terkait dengan ribuan pemudik positif Covid-19 diharapkan bisa menekan jumlah pengendara yang nekat mudik. Sebab, mereka tidak tahu kapan dan di mana bisa terpapar virus. Bisa jadi mereka tertular dari sesama pemudik yang tengah antre di pos sekat.
”Mudah-mudahan malam ini banyak yang batal mudik karena angka positif Covid-19 dari para pemudik cukup tinggi,” kata Arief.