Di Tengah Peningkatan Kasus Covid-19, Kadis Kesehatan Sumut Diganti
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengganti Kepala Dinas Kesehatan Alwi Hasibuan. Penggantian itu tidak berkaitan dengan kinerja menangani Covid-19. Namun, sebelumnya Wakil Gubernur marah saat sidak ke kantor Dinkes.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengganti Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan di tengah peningkatan kasus Covid-19. Penggantian kepala dinas, kata Edy, tidak berkaitan dengan kinerjanya dalam menangani Covid-19. Namun, tiga pekan lalu, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah marah saat inspeksi mendadak ke kantor Dinas Kesehatan Sumut.
”Ini (pengisian jabatan) murni hasil uji kompetensi. Saya alihkan dokter Alwi untuk menangani stunting (tengkes) yang saat ini Sumut ranking ketiga (kasus terbanyak di Indonesia),” kata Edy seusai melantik tujuh pejabat eselon II dan satu direktur rumah sakit, Selasa (11/5/2021), di Medan.
Dalam rangka menanggulangi tengkes di Sumut, Alwi kini menduduki jabatan baru sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Sementara jabatan kepala Dinas Kesehatan Sumut masih kosong.
Edy juga menyampaikan, perubahan jabatan dilakukan untuk penyegaran di lingkungan Pemprov Sumut. Mutasi jabatan juga untuk penyesuaian kompetensi dengan tugas dan jabatannya.
Menurut Edy, para pejabat yang dilantik telah mengikuti uji kompetensi berdasarkan sistem merit, mempertimbangkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Untuk jabatan yang masih kosong, seperti Dinas Kesehatan dan Biro Umum, Edy mengatakan, pihaknya segera melakukan proses lelang jabatan. Sembari menunggu hasilnya, akan ditunjuk pelaksana tugas.
Penggantian kepala Dinas Kesehatan Sumut dilakukan di tengah peningkatan kasus positif Covid-19 di Sumut. Kasus positif, kasus meninggal, dan keterisian rumah sakit Covid-19 di Sumut pun saat ini terus menanjak.
Terkait pergeseran itu, Alwi belum memberikan tanggapan. Telepon dari Kompas tidak diangkat meskipun dalam setiap kesempatan ia selalu memberikan jawaban ketika dimintai keterangan, bahkan bersedia menelepon balik ketika telepon tidak terangkat.
Sebelumnya, pada 20 April, Musa melakukan inspeksi mendadak ke kantor Dinas Kesehatan Sumut. Ia pun marah melihat ruang tes usap Covid-19 yang berantakan dan terdapat tumpukan sampah medis di beberapa tempat.
”Kayak gini provinsi punya tempat swab. Kalian teriak-teriak bilang benahin punya orang lain, tempat sendiri saja kayak gini berantakannya. Panggil kepala dinas kalian,” kata Musa kepada petugas yang sedang berjaga.
Bulan lalu, Wali Kota Medan Bobby A Nasution juga mencopot Edwin Effendi dari jabatannya sebagai kepala Dinas Kesehatan Medan. Menurut Bobby, ia mengganti Edwin karena tidak bisa bergerak cepat menangani Covid-19. Wakil Direktur RSUD Dr Pirngadi Medan Syamsul Nasution pun ditunjuk sebagai pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan Medan.
Tetap berjalan
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, mengatakan, hingga Selasa sore jabatan kepala dinas kesehatan masih kosong. Pelaksana tugas pun belum ditunjuk. ”Namun, pelayanan masyarakat tetap berjalan dengan baik,” katanya.
Aris mengatakan, saat ini pihaknya masih berfokus menangani peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Sumut, khususnya mengantisipasi keterisian rumah sakit Covid-19 agar tidak sampai penuh. Tingkat keterisian tempat tidur instalasi gawat darurat Covid-19 sudah di atas 90 persen. Sementara ruang isolasi di setiap rumah sakit keterisiannya 60-80 persen.
Untuk mengurangi beban rumah sakit, menurut Aris, hal yang paling perlu dilakukan saat ini adalah mengurangi pasien yang harus dirawat. ”Karena itu, kami terus meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan sangat menentukan penanganan pasien di rumah sakit,” katanya.
Kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan sangat menentukan penanganan pasien di rumah sakit. (Aris Yudhariansyah)
Kasus positif Covid-19 di Sumut per Senin (10/5/2021) pun sudah mencapai 30.147 kasus atau bertambah 89 kasus dalam satu hari. Tambahan kasus harian itu meningkat pesat dibandingkan awal April yang masih berkisar 63-67 kasus per hari. Sebanyak 26.803 kasus di antaranya telah sembuh dan 992 kasus meninggal. Kasus meninggal bertambah 4 orang selama satu hari, meningkat dibandingkan awal April yang berkisar 1-2 orang per hari.
Pos pemeriksaan
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumut Komisaris Besar Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya akan mengawasi ketat larangan mudik dan pembatasan mobilitas warga selama libur Lebaran. Setelah ada larangan mudik lokal, sejumlah pos pemeriksaan ditambah di beberapa titik. Di Jalan Medan-Berastagi, Kecamatan Pancur Batu, pun kini dibuat pos pemeriksaan.
Pos itu dibuat untuk mencegah warga dari Medan dan Deli Serdang berlibur ke kawasan wisata Berastagi di Karo. ”Di dalam Kota Medan, pengawasan juga akan diperketat dengan meningkatkan razia di sejumlah tempat publik,” kata Hadi.
Sebanyak 32 ruas jalan di dalam Kota Medan pun akan ditutup saat Lebaran untuk mengurangi mobilitas warga. Takbiran diminta dilakukan di dalam masjid, tidak dengan takbiran keliling. Hadi mengingatkan, kasus positif Covid-19 bisa meningkat pesat jika warga tidak mematuhi pembatasan-pembatasan yang telah disosialisasikan satuan tugas.