Permintaan Jasa Pengiriman Barang di Jatim Terus Naik
Permintaan pengiriman barang dari Jawa Timur melonjak signifikan. Namun, saat bersamaan mengalami hambatan pengiriman, terutama tujuan luar Pulau Jawa.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Bisnis pengiriman barang dari Kota Surabaya ke seluruh Nusantara melonjak tajam sejak awal Ramadhan hingga jelang Lebaran 2021. Larangan mudik juga mengungkit permintaan jasa pengiriman.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Timur Ardito Soepomo mengatakan, tren lonjakan permintaan pengiriman barang semakin tinggi sejak tren belanja secara daring dan larangan mudik.
”Begitu larangan mudik diterapkan pemerintah, pengiriman barang justru melonjak hingga dua kali lipat dari volume sebulan terakhir, terutama produk dari UMKM,” kata Ardito, Senin (10/5/2021).
Pengiriman barang semakin melambung ketika memasuki bulan Ramadhan. ”Kenaikan volume pengiriman secara signifikan hingga melebihi 50 persen dari sebelumnya ketika masuk pekan pertama April 2021,” ujarnya.
Peningkatan dipicu situasi masyarakat saat pandemi Covid-19 yang serba dibatasi sehingga sangat membutuhkan layanan pengiriman barang. Apalagi pasar e-commerce juga terus tumbuh.
Mendekati hari-H Lebaran, perusahaan bisnis logistik menghadapi kendala pengiriman menggunakan pesawat udara, terutama untuk tujuan luar Pulau Jawa. Sementara jika mengandalkan pesawat kargo, tujuan pengiriman sangat terbatas. ”Tidak ada pilihan, terutama untuk luar Pulau Jawa, diangkut dengan kapal laut sehingga waktu tiba cenderung lama,” ucapnya.
Melambung
Peningkatan pengiriman barang jelang Lebaran ini, menurut Chief Executive Officer JTL Express Arief Effendy, sudah mencapai 78 persen dari pengiriman sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jawa Timur merupakan pangsa pasar yang potensial bagi bisnis jasa kurir, apalagi provinsi ini sebagai penghubung antara Indonesia bagian barat dan timur.
Selain memanfaatkan peluang dari lalu lintas barang, paket yang paling banyak dikirim adalah produk UMKM. ”Target utama kami memang UMKM dan jelang Lebaran pelaku di sektor ini mendominasi dalam menggunakan jasa kami,” ujar Arief.