Kasus Covid-19 Varian Baru di Kalteng dari Penularan Lokal
Kasus Covid-19 dengan varian baru sudah masuk Kalimantan Tengah sejak lama. Bahkan, pemerintah menduga virus varian baru itu saat ini sudah menjadi transmisi atau penularan lokal.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Virus varian B.1.617 SARS-CoV-2 yang ditemukan di Kalimantan Tengah merupakan transmisi lokal. Tiga orang yang terdeteksi terpapar Covid-19 dengan varian baru itu tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.
Tiga kasus virus varian B.1.617 SARS-CoV-2 ditemukan di Kota Palangkaraya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Ketiganya pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus, Kota Palangkaraya. Di Indonesia sudah ditemukan delapan kasus virus varian baru tersebut (Kompas, Senin, 10/5/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul, Senin (10/5/2021), saat dihubungi Kompas, menjelaskan, setelah diperiksa dan ditelusuri, tiga orang yang terpapar Covid-19 varian baru itu tidak memiliki riwayat keluar negeri. Bahkan, ketiganya tidak pernah keluar wilayah provinsi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Menurut Suyuti, dari tiga orang yang terpapar itu, salah satunya pasien rujukan dari Kabupaten Gunung Mas, Kalteng. Sampel ketiga pasien itu dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan pada 21 Maret 2021. Hasilnya baru keluar pada Sabtu (8/5/2021).
”Ya, ini penularan lokal. Artinya, varian itu sudah ada di Kalimantan Tengah, tetapi baru terdeteksi baru-baru ini,” kata Suyuti.
Saat ini ketiga pasien dengan virus varian baru itu sudah dinyatakan sembuh beberapa waktu setelah sampel dikirim. Mereka memang sempat dirawat di RSUD Doris Sylvanus, Kota Palangkaraya, selama lebih kurang dua minggu.
”Kami melakukan penelusuran, ada banyak sekali spekulasi di luar sana soal ketiganya. Saya tidak bisa memastikan apakah mereka bekerja di perusahaan sawit atau tidak, tetapi yang jelas, salah satunya kerja di Gunung Mas,” ungkapnya.
Dari sisi manajemen penyakit, lanjut Suyuti, penanganan dan pencegahan varian baru tidak berbeda dengan virus penyebab Covid-19 lainnya. Pendeteksian yang dilakukan pihaknya untuk menemukan virus varian baru itu hanya untuk kepentingan epidemiologis.
”Pencegahan penularan dan upaya lainnya pun tidak ada yang berbeda sama sekali dengan Covid-19. Selama protokol kesehatan diterapkan dengan disiplin tidak perlu terlalu khawatir,” ungkap Suyuti.
Ya, ini penularan lokal. Artinya, varian itu sudah ada di Kalimantan Tengah, tetapi baru terdeteksi baru-baru ini. (Suyuti Syamsul)
Suyuti menambahkan, masyarakat tidak perlu panik atas temuan kasus Covid-19 dengan varian baru itu. Menurut dia, selama protokol kesehatan tetap dijalankan secara disiplin, penularan virus varian baru itu bisa dicegah.
Hingga saat ini data dari tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng menunjukkan penambahan 61 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin siang sehingga total menjadi 20.883 kasus. Sementara kasus sembuh juga bertambah 69 kasus dan total menjadi 19.192 kasus sembuh.
Kasus meninggal karena virus mematikan ini pun bertambah dua orang sehingga total menjadi 546 kasus. Tingkat kematian (CFR) selama sebulan ini masih pada angka 2,6 persen. Meskipun demikian, dari peta penyebaran Covid-19 di 14 kabupaten dan kota di Kalteng, semua masih pada kategori zona kuning.
Untuk menekan penyebaran virus tersebut, pemerintah melalui beragam dinas juga aparat keamanan kini memeriksa secara ketat orang yang keluar masuk di wilayah provinsi di berbagai jalur transportasi baik darat, laut, maupun udara.
Hal itu tertuang pada Surat Edaran Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 443.1/40/Satgas Covid-19 tentang Ketentuan Khusus Perjalanan Masuk Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dalam masa pandemi Covid-19. Dalam kebijakan itu, setiap orang yang masuk wilayah Kalteng harus memiliki dokumen RT-PCR.
Untuk memastikan keamanan dan mencegah masyarakat yang ingin mudik, Polda Kalteng juga membuat pos pelayanan Lebaran di tiap kabupaten. Pada Senin pagi Kepala Polda Kalimantan Tengah Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengunjungi salah satu posko Lebaran di Kabupaten Katingan.
Dedi menjelaskan, saat ini aparat keamanan bersama tim Satgas Penanganan Covid-19 terus-menerus melakukan pelayanan di tiap wilayah guna mencegah dan menekan penyebaran virus mematikan tersebut. Pos Lebaran juga dibuat dalam rangka Operasi Ketupat Telabang 2021.
”Operasi ini salah satunya juga memastikan agar kebijakan pemerintah soal larangan mudik bisa maksimal,” kata Dedi.