Konsumsi minyak dan gas yang naik di Jawa Timur saat Ramadhan dan jelang Lebaran mengindikasikan mobilitas tetap tinggi dalam masa pandemi Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 yang belum mereda sejak Maret 2020 tidak terlalu membatasi mobilitas dan konsumsi masyarakat di Jawa Timur. Salah satu indikator, pada masa Ramadhan 2021, pembelian bahan bakar minyak dan gas malah naik.
Menurut catatan PT Pertamina (Persero), konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin (Premium dan Perta series) triwulan pertama atau Januari-Maret 2021 di Jatim sebanyak 15,4 juta liter per hari. Namun, dalam masa Ramadhan, konsumsi naik menjadi 17,8 juta liter per hari.
Kenaikan konsumsi juga dialami jenis solar (Biosolar dan Dex series). Di Jatim, konsumsi harian solar biasanya 6,6 juta liter. Namun, pada masa Ramadhan, konsumsi solar naik menjadi 7,5 juta liter per hari.
”Kenaikan itu tercatat sejak masa Satuan Tugas RAFI (Ramadhan dan Idul Fitri) Pertamina berlangsung (26 April 2021),” ujar Executive General Manager Pertamina Marketing Region Jatimbalinus CD Sasongko kepada rombongan kerja komisaris dan direksi Pertamina, di Surabaya, Minggu (9/5/2021).
Sasongko mengatakan, konsumsi elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram (kg) serta Brightgas ukuran 5,5 kg dan 12 kg juga naik. Saat bulan suci ini, konsumsi gas warga 5.400 metrik ton (MT) per hari. Jumlah itu naik 2 persen dari konsumsi harian sebelumnya, 5.300 MT.
Komisaris Pertamina Condro Kirono saat meninjau Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Rest Area 575 A Jalan Tol Ngawi meminta anggota Satgas RAFI Pertamina tetap semangat dalam melayani masyarakat yang bermobilitas dalam kepentingan mendesak di masa larangan mudik Lebaran, 6-17 Mei 2021.
”Dua kali Idul Fitri tidak bisa mudik sehingga tentu ada kerinduan silaturahmi. Namun, Pertamina juga mendukung upaya pemerintah menekan risiko penularan Covid-19 dengan mengikuti larangan mudik,” kata Condro.
Di tempat istirahat itu, Condro menyerahkan bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pertamina untuk masyarakat. Bantuan berupa santunan Rp 200 juta bagi 600 anak yatim dan sarana pendukung 2 panti asuhan. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Panti Asuhan Raudhiatul Banat yang mewakili panti dan yayasan binaan Badan Dakwah Islam (BDI) Pertamina Marketing Region Jatimbalinus.
Kunjungan komisaris dan direksi itu menjadi rangkaian pengecekan kesiapan sarana prasarana distribusi energi dari Pertamina untuk masyarakat jelang Lebaran. Sebelumnya, pemantauan berlangsung di Terminal Liquified Petroleum Gas (LPG) MEM Gresik dan Integrated Terminal (IT) Surabaya Group. Selain itu, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Juanda, Dermaga Gospier Tanjung Perak, dan Fuel Terminal (FT) Tuban.
Terkait dengan larangan mudik Lebaran, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jatim Komisaris Besar Latif Usman mengatakan, petugas gabungan terus bekerja untuk menekan potensi pemudik masuk Jatim melalui perbatasan antarprovinsi. Lebih dari 7.000 mobil dan bus berpenumpang diminta putar balik karena berkepentingan perjalanan mudik.
”Kami juga berkoordinasi dengan petugas di kabupaten/kota untuk membatasi mobilitas masyarakat dengan harapan menekan potensi penyebaran Covid-19,” kata Latif.