Pusat Perbelanjaan di Bandung Dipadati Warga Jelang Lebaran, Jaga Jarak Diabaikan
Jelang Lebaran, kerumunan di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bandung tak terhindarkan. Keramaian pengunjung membuat jaga jarak terabaikan. Hal ini meningkatkan potensi penularan Covid-19 sehingga perlu diantisipasi.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kurang dari sepekan menjelang Lebaran, sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bandung, Jawa Barat, semakin dipadati pengunjung. Walaupun mayoritas pengunjung mengenakan masker, kerumunan membuat protokol jaga jarak terabaikan sehingga berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.
Salah satu lokasi kerumunan berada di Jalan Dalem Kaum, Bandung, Sabtu (8/5/2021). Di lokasi yang sangat dekat dengan rumah dinas Wali Kota Bandung itu terdapat plaza dan puluhan toko yang menjual pakaian, sepatu, tas, dan keperluan lainnya. Bahkan, sejumlah pengunjung harus antre sebelum masuk ke toko.
Libur akhir pekan terakhir sebelum Idul Fitri dimanfaatkan warga untuk berbelanja kebutuhan Lebaran. ”THR (tunjangan hari raya) sudah cair (diberikan). Jadi, saatnya dibelanjakan sekarang mumpung libur kerja,” ujar Fahri (35), karyawan swasta, Sabtu (8/5/2021).
Kerumunan membuat pengunjung tak bisa menerapkan jaga jarak minimal 1 meter. Selain itu, sejumlah pengunjung tidak memakai masker dengan benar karena hanya menutupi dagu.
Kondisi Jalan Dalem Kaum semakin padat dengan banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di depan pertokoan. Sejumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja mengingatkan pengunjung agar menjaga jarak. Namun, hasilnya kurang optimal karena membeludaknya pengunjung.
Larangan mudik juga dimanfaatkan warga untuk jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Apalagi, kawasan pertokoan di Jalan Dalem Kaum berdekatan dengan Alun-alun Bandung dan Jalan Braga yang sering dijadikan warga sebagai lokasi mengabuburit.
Kerumunan membuat pengunjung tak bisa menerapkan jaga jarak minimal 1 meter. Selain itu, sejumlah pengunjung tidak memakai masker dengan benar karena hanya menutupi dagu.
”Mudik enggak boleh, di rumah terus juga bosan. Mending belanja dulu sambil nunggu waktu buka puasa,” ujar Ihsan (28), pengunjung asal Astanaanyar, Bandung.
Keramaian pengunjung juga terjadi di Pasar Baru di Jalan Otto Iskandardinata, Bandung. Sebelum masuk, setiap pengunjung diperiksa suhu tubuhnya.
Melalui pengeras suara, pengelola pasar mengingatkan pengunjung menjaga jarak. Namun, peringatan ini sulit diterapkan saat pengunjung berjalan di lorong antarkios yang sempit.
Suasana di luar Gedung Pasar Baru tak kalah ramai. Di sekitarnya dipadati puluhan pedagang pakaian.
”Sebenarnya ngeri juga belanja di tempat ramai seperti ini, tetapi mau bagaimana lagi. Anak-anak sudah merengek minta dibelikan baju Lebaran,” ujar Cacha (32), pengunjung Pasar Baru.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah menyebutkan, sebanyak 72 pegawai ditugaskan memantau pusat perbelanjaan, mal, atau ritel pada akhir pekan ini. Mereka akan bekerja sama dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk mencegah kerumunan.
”Kami menyarankan manajemen agar pintu masuk dibatasi hanya dua. Hal ini agar bisa memantau jumlah pengunjung. Kapasitasnya hanya 50 persen,” ujarnya.
Di tengah larangan mudik untuk mencegah penularan Covid-19, kerumunan di pusat perbelanjaan juga perlu diantisipasi. Apalagi, Kota Bandung menjadi salah satu daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jabar, selain kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar, hingga Sabtu pukul 18.30, terdapat 18.231 kasus Covid-19 di Kota Bandung. Sejumlah 1.622 orang masih dirawat atau diisolasi, 16.520 orang sembuh, dan 89 orang meninggal.