Museum Olahraga Surabaya Tambah Wahana Belajar Masyarakat
Museum Olahraga Surabaya telah diresmikan dengan harapan dapat memelihara tradisi ibu kota Jawa Timur ini melahirkan atlet-atlet berprestasi dunia dan menjadi wahana pembelajaran masyarakat tentang wawasan keolahragaan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan Museum Olahraga Surabaya dan Rehabilitasi Gelora Pancasila, Sabtu (8/5/2021). Museum diharapkan menambah wahana belajar masyarakat, khususnya perjalanan prestasi olahraga Surabaya di kancah dunia.
Museum menempati gedung seluas 600 meter persegi dalam kompleks Gelora Pancasila. Di belakangnya terdapat Lapangan Thor untuk kegiatan atletik. Kompleks ini, di masa lalu, pernah menjadi pusat kegiatan olahraga Surabaya yang melahirkan sejumlah atlet dunia terutama dari cabang bulu tangkis dan panahan.
Museum olahraga dilengkapi 235 koleksi yang sebagian merupakan sumbangan para atlet. Museum diharapkan menjadi wahana belajar warga Surabaya tentang perjalanan prestasi olahraga di ibu kota Jatim tersebut. Surabaya tetap menjadi salah satu kota terkemuka di Indonesia dalam prestasi olahraga di tingkat dunia.
Koleksi museum terbagi menjadi tiga. Sebanyak 169 koleksi berstatus historika dari temuan, penggalian, atau bukti material. Koleksi heraldika atau tanda penghargaan, jasa, kepangkatan, lambang, logo sebanyak 65 koleksi. Juga ada satu koleksi teknologika. ”Jumlah koleksi akan ditambah sehingga diharapkan mendorong keingintahuan dan pembelajaran masyarakat, terutama anak-anak dan gerenasi muda,” tutur Eri.
Eri mengatakan, peresmian museum olahraga merupakan penyelesaian dari kebijakan wali kota terdahulu saat dijabat Risma. Eri yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya juga ingin agar ibu kota Jatim tersebut tetap menjadi yang terkemuka. Surabaya ingin tetap menjadi Kota Pahlawan yang berprestasi, termasuk dalam olahraga, ramah anak, dan lestari alamnya.
Risma mengatakan amat bahagia karena dapat melihat museum olahraga yang diimpikannya resmi beroperasi. Saat menjabat wali kota selama dua periode (10 tahun), Risma ingin menambah museum untuk wahana belajar dan mendapatkan wawasan berbagai bidang. Selain museum olahraga, museum yang juga telah diresmikan dalam satu dekade terakhir adalah Museum Pendidikan, Museum Surabaya, Museum HOS Tjokroaminoto, dan Museum WR Soepratman.
Menurut Risma, saat menjabat wali kota, dirinya prihatin dengan keterlibatan sejumlah anak dalam kasus penyalahgunaan narkotika. Di sisi lain, Surabaya punya tradisi kuat sebagai penghasil atlet berprestasi nasional dan internasional, antara lain legenda bulu tangkis Rudy Hartono, Alan Budi Kusuma, Minarti Timur, Sony Dwi Kuncoro, dan pemanah Lilis Handayani.
Surabaya juga bertradisi kuat menghasilkan tim-tim olahraga luar biasa. Persebaya (sepak bola), CLS (basket), Samator (voli putra), dan Bank Jatim (voli putri), Suryanaga dan Hiu (renang) adalah bagian dari keluarga besar tim-tim hebat asal ibu kota Jatim tersebut. Para atlet adalah pahlawan karena mengharumkan nama bangsa di dunia internasional.
”Para atlet berkorban begitu besar, berjuang begitu lama untuk berprestasi dengan membawa keharuman bangsa Indonesia,” kata Risma. Para atlet secara otomatis duta antinarkotika atau antikejahatan. Generasi mendatang diharapkan lebih beprestasi dalam hal positif melalui olahraga, kesenian, dan pendidikan.
Museum olahraga diharapkan menumbuhkan minat anak-anak Surabaya untuk beprestasi sebagai atlet. Jika menjadi atlet, sebagian besar hidup mereka akan didedikasikan untuk berlatih dan bertanding. Dengan sibuk terus berlatih dan bertanding, kehidupan generasi muda diharapkan tidak tersentuh oleh kejahatan narkotika.
Para atlet berkorban begitu besar, berjuang begitu lama untuk berprestasi dengan membawa keharuman bangsa Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiarti menambahkan, peresmian museum olahraga digelar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam masa pandemi Covid-19 yang belum mereda. Meski dalam masa pandemi, museum olahraga sudah bisa dinikmati bersama dengan enam museum lainnya yang telah dibuka.
”Namun, jumlah pengunjung terbatas dan pemesanan secara online,” kata Antiek. Untuk dapat mengunjungi museum yang sudah dibuka kembali, warga dapat mengaksesnya di laman resmi https://tiketwisata.surabaya.go.id/.