Jelang Idul Fitri, Harga Kebutuhan Pokok di Makassar Stabil
Tidak seperti biasanya ketika harga melambung tinggi mendekati Idul Fitri, kali ini harga kebutuhan pokok di Makassar cenderung stabil. Pasokan juga tetap terjaga.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Harga kebutuhan pokok jelang Idul Fitri di Makassar, Sulawesi Selatan, masih stabil. Bahkan, sejumlah jenis barang mengalami penurunan harga dibandingkan dengan sebelum Ramadhan.
Pantauan Kompas di dua pasar tradisional di Makassar, yakni Pasar Terong dan Pasar Pabaeng-Baeng, Jumat (7/5/2021), menunjukkan hal ini. Kedua pasar itu merupakan pasar tradisional besar di tengah dan bagian selatan ibu kota Sulsel tersebut.
Harga cabai rawit yang sebelum Ramadhan sempat naik hingga Rp 90.000 per kilogram, saat ini turun menjadi Rp 40.000 per kilogram. Pada awal Ramadhan, harganya sempat turun, tapi masih pada kisaran Rp 60.000 per kilogram. Adapun cabai merah besar yang sebelumnya Rp 40.000 per kilogram kini menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Bawang merah dan bawang putih yang pada awal Ramadhan dijual Rp 28.000-Rp 30.000 per kilogram, kini turun berkisar Rp 24.000-Rp 26.000 per kilogram. Harga tomat juga turun dari sebelumnya Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 8.000 per kilogram. Sementara telur ayam ras juga stabil pada harga Rp 40.000-Rp 45.000 per rak isi 30 butir. Perbedaan harga bergantung pada besar telur.
”Barang ada dan memang dari sananya (penyuplai) harga turun, makanya harga jualnya di pedagang juga mengikuti. Kami berharap pasokan dan harga tetap stabil hingga Lebaran nanti,” kata Syamsuddin (38), pedagang sayur dan bumbu di Pasar Pabaeng-Baeng.
Sejauh ini, pantauan menunjukkan pasokan berbagai kebutuhan memang stabil sejak awal Ramadhan. Pasar murah yang digelar sejumlah instansi turut membantu menjaga kestabilan harga pasar.
Beras adalah salah satu kebutuhan pokok yang juga tidak mengalami kenaikan dan pasokannya cenderung stabil. Terlebih, awal Ramadhan hingga Mei nanti adalah momen panen raya di sebagian sentra beras di Sulsel.
Beras medium umumnya dijual Rp 10.000 per kilogram. Adapun beras premium dijual Rp 12.000-Rp 15.000 per kilogram. Harga ini hampir sama dengan yang dijual di pasar tradisional hingga swalayan.
Sebelumnya, untuk menjaga pasokan dan kestabilan harga beras, Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menggelar pasar murah sejak awal Ramadhan. Pasar murah ini dilakukan berpindah tempat di pasar-pasar hingga kelurahan.
”Pasar murah ini kami gelar untuk menjaga agar tidak terjadi gejolak harga. Di Bulog, kami juga punya gerai yang menjual beras, telur, hingga daging ayam dan daging sapi. Jadi, warga yang tidak sempat ke pasar murah, bisa ke Bulog,” kata Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar Eko Pranoto, beberapa waktu lalu.