Pusat Perbelanjaan di Padang Mulai Ramai, Pengawas Prokes Disiapkan
Pusat perbelanjaan di Kota Padang, Sumatera Barat, mulai ramai sepekan menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Dinas Perdagangan Kota Padang segera menurunkan tim pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pusat perbelanjaan di Kota Padang, Sumatera Barat, mulai ramai sepekan menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Dinas Perdagangan Kota Padang segera menurunkan tim pengawas untuk memantau penerapan protokol kesehatan di pusat-pusat perbelanjaan guna mengantisipasi penularan Covid-19.
Di Pasar Raya Padang, Kamis (6/5/2021) siang, misalnya, ratusan pengunjung pasar memadati Jalan Pasar Raya yang di kiri kanannya berderet pedagang kaki lima. Situasi relatif ramai juga terlihat di kawasan pertokoan dalam blok pasar. Pengunjung berbelanja kebutuhan Lebaran, seperti baju dan celana.
Sebagian besar pengunjung dan pedagang di kawasan Pasar Raya Padang memang membawa masker. Walaupun demikian, banyak di antaranya tidak mengenakan masker dengan benar. Sebagian besar di antara mereka tidak memperhatikan aturan menjaga jarak.
Gusnaidi (59), pedagang pakaian di pertokoan Fase 3 Blok L, mengatakan, pengunjung pasar mulai ramai lima hari terakhir. Kondisi ini biasa terjadi beberapa hari menjelang Lebaran, apalagi sebagian orang sudah menerima tunjangan hari raya (THR).
”Lumayan ramai lima hari ini meskipun belum sampai separuh apabila dibandingkan dengan kondisi normal menjelang Lebaran,” kata Gusnaidi. Sekarang omzetnya Rp 5 juta-Rp 6 juta per hari, sedangkan sebelumnya cuma Rp 800.000 hingga Rp 2 juta per hari. Adapun sebelum pandemi, menjelang Lebaran omzetnya bisa mencapai Rp 10 juta.
Hal senada diungkapkan Nurbetdah (53), pedagang pakaian di kawasan kaki lima Jalan Pasar Raya. Menurut Nur, pengunjung pasar mulai ramai sejak akhir April 2021. ”Alhamdulillah, pengunjung banyak. Lumayan untuk hari raya,” katanya.
Alhamdulillah, pengunjung banyak. Lumayan untuk hari raya.
Nur sangat bersyukur dengan kondisi ini. Tahun lalu, ia merugi karena tidak ada pembeli akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akhirnya, ia kehabisan modal untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk modal dagangan menyambut Lebaran ini, Nur meminjam ke bank Rp 25 juta.
Kepala Dinas Perdagangan Padang Andree Harmadi Algamar mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat perintah tugas ke stafnya untuk mengantisipasi keramaian di pusat perbelanjaan. ”Jumat (7/5/2021) sampai H-1 Idul Fitri kami menurunkan tim pengawasan ke pasar tradisional, pasar modern, mal, dan swalayan untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan,” kata Andree.
Selain itu, kata Andree, Kamis ini, ia telah memanggil semua kepala unit pelaksana teknis pasar di Padang agar bisa memastikan penegakan protokol kesehatan di pasar masing-masing. Semua manajer mal di Padang juga sudah menandatangani surat kesepakatan untuk mematuhi protokol kesehatan saat beroperasi.
”Sementara itu, untuk penegakan perda (bagi yang melanggar protokol kesehatan), itu menjadi ranah satpol PP dan polisi. Sebelumnya, sudah ada rapat muspida (musyawarah pimpinan daerah) terkait pengawasan (keramaian menjelang Lebaran),” ujar Andree.
Andree mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di pasar dan pusat perbelanjaan lainnya. ”Silakan ke pasar, ke mal, tetapi tetap patuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan atau pakai penyanitasi tangan. Ekonomi tetap berjalan, protokol kesehatan juga tetap diterapkan,” ujarnya.
Ia juga mendorong masyarakat bertransaksi secara nontunai untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19. Masyarakat juga disarankan berbelanja lebih awal, tidak mendekati hari-H Idul Fitri karena situasinya sudah ramai sekali. Selain itu, masyarakat juga disarankan berbelanja secara daring untuk menghindari kerumunan.