Polresta Cirebon Putar Balik 221 Kendaraan, Didominasi Sepeda Motor
Sejak penyekatan dimulai di Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (6/5/2021) pukul 00.00-09.00, sebanyak 221 kendaraan diputar balik ke daerah asalnya. Mereka terindikasi kuat mudik.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Jajaran Kepolisian Resor Kota Cirebon, Jawa Barat, bersama instansi terkait telah memulai penyekatan kendaraan di Cirebon sejak Kamis (6/5/2021) pukul 00.00 untuk mengantisipasi pemudik. Hingga pukul 09.00, sebanyak 221 kendaraan diminta putar balik.
Berdasarkan data Satlantas Polresta Cirebon, sebanyak 414 kendaraan yang terindikasi mudik telah diperiksa di sembilan titik penyekatan larangan mudik. Titik itu berada di Weru, Rawagatel, Dukuhpuntang, Ciwaringin, Ciperna, Kanci, Ciledug, Losari, dan Gerbang Tol (GT) Palimanan.
”Dari pemeriksaan tersebut, sebanyak 221 kendaraan dikembalikan ke daerah asalnya,” ucap Kepala Polresta Cirebon Komisaris Besar M Syahduddi saat memantau penyekatan di GT Palimanan. Pengendara yang dikembalikan ke daerah asal memiliki pelat nomor luar Cirebon (leter E).
Mereka yang diputar balik juga tidak bisa menunjukkan syarat pelaku perjalanan, seperti surat tugas dan bebas Covid-19. Ini sesuai Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 H.
Menurut Syahduddi, kendaraan paling banyak terjaring pada pukul 00.00-03.00. ”Kemarin (Rabu) itu, kan, awal kegiatan tengah malam dan banyak masyarakat yang tidak memprediksi. Mereka tahunya penyekatan itu pukul 06.00. Padahal, petugas sudah siaga sejak malam,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 2.400 petugas dari Polri, TNI, dan Pemkab Cirebon bakal menjaga sembilan titik penyekatan untuk menghalau pemudik pada 6-17 Mei. Mereka bersiaga 24 jam dan terbagi dalam tiga sif atau setiap delapan jam.
Masih lengang
Saat ini, jalur pantura Cirebon terpantau lengang. Antrean kendaraan sempat terjadi di pos penyekatan depan Ramayana, Weru. Syahduddi mengatakan, antisipasi kepadatan saat penyekatan sudah dilakukan, antara lain dengan memasang rambu lalu lintas dan papan pemberitahuan 500 meter sebelum operasi.
Dari 221 kendaraan yang diputar balik, sebanyak 107 di antaranya roda dua. Paling banyak ditemukan di Losari.
Arus lalu lintas di GT Palimanan juga tampak sepi. Kendaraan yang melintas didominasi truk. Beberapa mobil yang berpelat nomor luar Cirebon diperiksa petugas. Truk yang dipasangi terpal juga diperiksa petugas karena diduga mengangkut pemudik.
Tiga orang yang tidak membawa hasil tes Covid-19 harus menjalani tes usap antigen. Hasilnya, ketiganya negatif Covid-19. Setelah diperiksa dan tidak memenuhi syarat perjalanan, kendaraan diberi stiker khusus yang menandakan harus putar balik ke daerah asal.
Syahduddi mengatakan, arus kendaraan di GT Palimanan lengang karena imbas dari penyekatan di To Jakarta-Cikampek. Pihaknya berharap tidak ada lonjakan arus kendaraan karena pemerintah telah melarang mudik Lebaran demi mencegah penyebaran Covid-19.
”Cirebon ini pintu terakhir dari Jabar, sebelum masuk ke Jawa Tengah. Kalau penyekatan dilakukan di Karawang, Subang, Indramayu, kendaraan yang masuk ke Cirebon hanya sisa-sisanya saja,” ujarnya. Syahduddi memastikan kendaraan yang lolos di satu titik penyekatan bakal diperiksa kembali di titik selanjutnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Cirebon Komisaris Ahmat Troy mencontohkan, kendaraan roda dua yang lolos penyekatan di Kalijaga bakal menemukan titik penyekatan di Kanci dan Losari, perbatasan Cirebon-Brebes, Jawa Tengah. ”Dari 221 kendaraan yang diputar balik, sebanyak 107 di antaranya roda dua. Paling banyak ditemukan di Losari,” katanya.