Penumpang Positif Covid-19 Lolos, Pengawasan Bandara Semarang Dibenahi
Sebelumnya, seorang penumpang maskapai Citilink rute Semarang-Pangkalan Bun, MY (21), lolos meski surat kesehatan menunjukkan positif Covid-19. Setelah dokumen kesehatan divalidasi, ia justru memutar dan ”check-in”.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pihak Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, mengakui kelengahan yang mengakibatkan satu orang terkonfirmasi positif Covid-19 lolos hingga ikut penerbangan ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (5/5/2021). Prosedur operasi standar pemeriksaan bandara akan dibenahi agar hal serupa tak terulang.
Sebelumnya, seorang penumpang maskapai Citilink dengan rute Semarang-Pangkalan Bun, MY (21), lolos meski surat yang dibawanya menunjukkan positif Covid-19. Hal itu baru diketahui saat dokumen MY, yang merupakan warga Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng, diperiksa petugas begitu sampai di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun.
”Kemarin, setelah dokumen kesehatan divalidasi KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) lalu diminta isolasi mandiri, ia memutar dan kemudian langsung ke tempat check-in. Tidak terawasi,” kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto di Semarang, Kamis (6/5/2021).
Hardi mengatakan, ini merupakan kejadian pertama di Bandara Ahmad Yani Semarang, ada penumpang positif Covid-19, tetapi bisa lolos ikut penerbangan. Pada Kamis, pihaknya langsung rapat bersama para pemangku kepentingan, termasuk KKP Semarang. Selanjutnya, apabila ada penumpang yang diketahui dokumen kesehatannya menunjukkan positif Covid-19, akan langsung ditangani dan dalam pengawasan.
”Saat itu juga akan di-reject dan diinformasikan ke maskapai. Hal tersebut juga harus dilaporkan ke petugas keamanan bandara. Setelah itu, dikarantina sementara di bandara, kemudian kami akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Ini kami evaluasi dan selanjutnya akan kami perbaiki,” ujar Hardi.
Penerbangan Citilink rute Semarang-Pangkalan Bun pada Rabu kemarin berisi 24 penumpang dan 12 di antaranya berdekatan dengan MY. Menurut Hardi, ia telah berkoordinasi dengan pihak Bandara Pangkalan Bun serta dinas kesehatan setempat guna memastikan MY langsung diisolasi. Adapun 12 orang yang berdekatan dengan MY sudah diperiksa tes antigen dengan hasil negatif.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengendalian Kekarantinaan dan Pengawasan Epidemiologi KKP Kelas III Sampit Wilayah Kerja Pangkalan Bun Sahuri mengatakan, MY telah dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk diperiksa. ”Ia juga sudah membuat surat pernyataan untuk bersedia melakukan uji usap mandiri lagi dan isolasi mandiri,” katanya (Kompas.id, 5/5/2021).
Tak dibantu
Hardi menambahkan, dari pengecekan diketahui bahwa dugaan yang menyebutkan ada petugas membantu meloloskan MY tidak benar. ”Sudah saya cek, tidak ada. Dari CCTV juga tidak ada petugas. Ini (penumpang) yang nakal saja. Mungkin karena menjelang Hari Raya (Idul Fitri) lalu memaksakan untuk bisa pulang,” jelas Hardi.
Pada Kamis, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek Bandara Ahmad Yani Semarang untuk mengetahui penyebab adanya satu penumpang positif Covid-19 lolos. Ia juga sempat bertanya kepada petugas KKP di bandara tersebut.
”Ada SOP (prosedur standar operasi) yang menurut saya keliru. Saat diketahui positif, seharusnya dibatalkan otomatis, ini tidak. Sampai di situ dilepas dan berjalan sendiri sehingga mungkin petugas berikutnya juga tidak teliti. Maka, saya minta SOP diperbaiki dan petugas yang ada di sana diarahkan ulang agar tidak terjadi lagi,” kata Ganjar.
Ia pun meminta agar tes yang dilakukan di bandara dikawal. Hal tersebut penting agar tak ada cerita tentang alat tes palsu, kedaluwarsa, daur ulang, atau lainnya. ”Dalam pemeriksaan dokumen kesehatan ini, KKP garda terdepan. Pertama adalah kesehatan. Begitu ketahuan negatif, bisa lanjut. Kalau positif, tidak boleh ke mana-mana,” katanya.
Pada 6-17 Mei 2021, seiring berlakunya larangan mudik Lebaran 2021, hanya akan ada beberapa penerbangan terbatas di Bandara Ahmad Yani Semarang. Setelah masa itu, Hardi mengimbau kepada masyarakat untuk betul-betul melengkapi persyaratan dokumen kesehatan, baik dengan Ge-Nose, tes PCR, maupun tes antigen, dengan hasil negatif Covid-19.