Penyekatan Larangan Mudik Diperketat di Perbatasan Bekasi-Karawang
Selama masa larangan mudik, pengawasan kendaraan yang melintas akan diperketat di perbatasan Bekasi dan Karawang, Jawa Barat. Upaya ini didukung penyekatan berlapis yang dilakukan kabupaten lain di wilayah pantura Jabar.
Oleh
MELATI MEWANGI
·4 menit baca
KOMPAS/MELATI MEWANGI
Persiapan posko penyekatan kendaraan di ruas jalan Tanjungpura, Karawang, Jawa Barat, Rabu (5/5/2021). Pemeriksaan kendaraan pemudik bakal dilakukan 24 jam.
KARAWANG, KOMPAS — Selama masa larangan mudik Lebaran, pengawasan kendaraan pemudik akan diperketat di perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang, Jawa Barat. Upaya ini didukung penyekatan berlapis guna mengantisipasi pemudik yang lolos pemeriksaan sebelumnya.
Kabupaten Karawang tidak masuk dalam kebijakan aglomerasi (warganya diperbolehkan keluar-masuk di wilayah terbatas). Hal ini membuat Karawang menjadi titik pertama masuknya warga Jakarta dan sekitarnya yang hendak menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Polres Karawang menyiapkan 15 titik pos pengawasan. Daerah itu antara lain Tanjungpura yang berbatasan dengan Bekasi, Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok (perbatasan Bekasi), Kobak Biru (perbatasan Bekasi), dan Gerbang Tol (GT) Karawang Barat (perbatasan Bekasi). Selain itu, pemeriksaan dilakukan di Curug (perbatasan Purwakarta), Simpang Mutiara (perbatasan Purwakarta), Pangkalan (perbatasan Bogor), dan Pasar Cilamaya (perbatasan Subang).
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Karawang Ajun Komisaris Rizky Adi Saputra mengatakan, penyekatan akan dimulai pada Kamis (6/5/2021) pukul 00.00. Ada dua lokasi yang menjadi prioritas pengawasan yakni Tanjungpura dan di ruas Tol Cikampek yang berbatasan dengan Bekasi.
Kasatlantas Karawang AKP Rizky Adi Saputro ditemui di Rest Area Kilometer 57 Tol Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020) siang.
Mereka yang diperbolehkan melintas di Karawang harus memenuhi sejumlah kriteria. Hal itu seperti membawa surat izin bertugas dari instansi tempat bekerja, surat keterangan hasil laboratorium bebas Covid-19, dan dalam kondisi darurat seperti keperluan di rumah sakit atau melayat anggota keluarga.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang Ade Safrudin mengatakan, peningkatan jumlah kendaraan roda dua di jalur pantura terjadi pada malam hari, terutama menjelang sahur. Mereka diduga pemudik. Keberadaan mereka semakin banyak pada akhir pekan lalu, yakni 1-2 Mei 2021.
Pantauan di sejumlah titik pengawasan, para petugas telah mendirikan tenda pos yang dilengkapi meja dan kursi. Arus lalu lintas di sekitar pantura pada siang hari terpantau ramai lancar. Menjelang sore, kepadatan didominasi kendaraan sejumlah karyawan atau pekerja industri yang akan pulang menuju arah Purwakarta dan Subang.
Tak ketinggalan, petugas di sebagian wilayah pantura Jawa Barat, seperti Purwakarta dan Subang, juga menyiapkan pos pengawasan di sekitar GT dan jalur arteri pantura. Langkah tersebut untuk memperkuat Karawang yang merupakan pintu pertama.
KOMPAS/MELATI MEWANGI
Kepadatan kendaraan terjadi akibat perbaikan jalan pantai utara (pantura) di Kecamatan Purwasari, Jawa Barat, Kamis (29/4/2021). Perbaikan jalan dikebut menjelang Lebaran.
Sementara itu, di Subang, penyekatan tersebar di 10 titik, antara lain di jalur pantura Patokbeusi (berbatasan dengan Karawang), Cipendeuy (jalur tengah menuju pusat kabupaten), Sagalaherang dan Tangkubanparahu (jalur arteri bagian selatan), serta GT Cilameri dan GT Kalijati.
Kasatlantas Polres Subang Ajun Komisaris Endang Sujana mengatakan akan berupaya maksimal menghalau masuknya pemudik. Polres Subang juga melakukan pemeriksaan tes cepat antigen pada tempat istirahat (rest area) di Tol Cipali Kilometer 102.
Penyekatan di Purwakarta dilakukan di tiga titik utama, yakni GT Sadang, GT Cikampek via Cikopo, dan Pospol Ciganea (pertigaan ke GT Jatiluhur). Jumlah personel yang bertugas sebanyak 565 orang.
Prediksi kendaraan di tol
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita memprediksi jumlah kendaraan keluar Jabotabek melalui GT utama pada 6-12 Mei 2021 sebesar 593.185 kendaraan.
Angka ini merupakan kumulatif arus lalu lintas dari GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah timur). Jumlah ini turun sekitar 35 persen dari lalu lintas normal.
”Prediksi volume lalu lintas meninggalkan Jabotabek tertinggi akan terjadi pada 11 Mei 2021 (H-2) sebesar 109.327 kendaraan,” ujar Atika dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/5/2021).
KOMPAS/MELATI MEWANGI
Suasana ruas Jalan Tol Cikampek, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (4/5/2021) malam. Jasa Marga, pengelola beberapa jalan tol di Jawa Barat, menyebutkan adanya penurunan total volume kendaraan 10 persen pada periode 30 April- 2 Mei 2021.
Sebelumnya, Jasa Marga mencatat 387.383 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek pada periode akhir pekan sebelum memasuki masa peniadaan mudik kurun tanggal 30 April-2 Mei 2021. ”Total volume tersebut menurun 10 persen dibandingkan dengan lalu lintas pada saat normal,” kata Dwimawan Heru, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga.
Jumlah tersebut adalah total kumulatif arus lalu lintas dari GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama (arah timur). Arus lalu lintas meninggalkan Jakarta terbagi pada tiga arah, yakni sekitar 8,5 persen dari arah timur, 7,7 persen dari arah barat, dan 15,6 persen dari arah selatan.
Sementara jumlah kendaraan dari arah timur atau Tol Trans-Jawa meninggalkan Jakarta 181.026 unit. Dari arah barat atau Tol GT Cikupa sebanyak 118.983 unit. Disusul jumlah kendaraan dari arah selatan atau GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi 87.374 unit.