14 Mahasiswa di Yogyakarta Positif Covid-19 Seusai Praktik Produksi Film
Sebanyak 14 mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media ”MMTC” Yogyakarta dinyatakan positif Covid-19. Para mahasiswa itu diduga tertular Covid-19 setelah mengikuti praktik produksi film.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 14 mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media ”MMTC” Yogyakarta dinyatakan positif Covid-19. Para mahasiswa itu diduga tertular Covid-19 setelah mengikuti praktik produksi film. Selain para mahasiswa itu, ada juga dua orangtua dari mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19.
Berdasarkan informasi di situs resminya, Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta merupakan perguruan tinggi yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Perguruan tinggi tersebut berlokasi di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Puskesmas Mlati 1 Ernawati menjelaskan, hingga sekarang ada 16 orang yang dinyatakan positif Covid-19 terkait penularan di Sekolah Tinggi Multi Media ”MMTC” Yogyakarta. Dari 16 orang itu, sebanyak 14 orang di antaranya merupakan mahasiswa, sementara dua orang lainnya adalah orangtua dari mahasiswa.
”Kondisi terakhir, masih 16 orang yang positif. Mahasiswanya ada 14, yang dua orangtuanya. Tapi, kami masih tracing (melacak) dan mencari kontak-kontaknya,” ujar Ernawati saat dihubungi, Senin (3/5/2021).
Ernawati menuturkan, penularan Covid-19 di Sekolah Tinggi Multi Media ”MMTC” Yogyakarta itu pertama kali diketahui pada Jumat (30/4/2021). Mulanya, ada satu mahasiswa yang mengalami gejala mengarah ke Covid-19, misalnya anosmia atau kehilangan indera penciuman.
Kondisi terakhir, masih 16 orang yang positif. Mahasiswanya ada 14, yang dua orangtuanya. Tapi, kami masih melacak sekaligus mencari kontak-kontaknya.
Setelah mengalami gejala itu, mahasiswa tersebut kemudian melakukan tes antigen dan dinyatakan positif Covid-19. ”Mahasiswa itu melakukan tes antigen mandiri dan awalnya dinyatakan negatif. Tapi dia masih anosmia sehingga kemudian periksa lagi dan dinyatakan positif,” tutur Ernawati.
Setelah ada satu mahasiswa yang positif Covid-19, beberapa mahasiswa lainnya lalu menjalani tes antigen juga. Berdasarkan tes antigen itu, ada beberapa mahasiswa lain yang juga dinyatakan positif Covid-19. Sesudah itu, dosen Sekolah Tinggi Multi Media ”MMTC” Yogyakarta melaporkan kasus tersebut ke Puskesmas Mlati 1.
Tim Puskesmas Mlati 1 kemudian meminta orang-orang yang melakukan kontak erat dengan mahasiswa yang positif Covid-19 untuk diperiksa. ”Kami pesan ke dosennya untuk ngumpulin semua kontak eratnya untuk diperiksa. Akhirnya ketahuan sejumlah 16 orang itu,” kata Ernawati.
Ernawati menambahkan, dari 16 orang yang dinyatakan positif Covid-19 itu, sebagian di antaranya tinggal di luar wilayah Kecamatan Mlati. Oleh karena itu, tim Puskesmas Mlati 1 juga berkoordinasi dengan puskesmas lain di tempat tinggal para pasien positif Covid-19 tersebut.
Produksi film
Ernawati menyebutkan, berdasarkan penjelasan dari dosen Sekolah Tinggi Multi Media ”MMTC” Yogyakarta, penularan Covid-19 itu diduga terjadi setelah para mahasiswa melakukan praktik produksi film. Selama menjalani praktik produksi film, para mahasiswa itu disebut pernah melakukan buka puasa bersama. ”Menurut informasi dari dosennya, mereka sempat buka puasa bareng,” katanya.
Ernawati menuturkan, dalam praktik produksi film itu, para mahasiswa sebenarnya sudah dibagi menjadi beberapa kelompok. Namun, dalam pelaksanaannya, mahasiswa dari satu kelompok bisa terlibat dalam praktik produksi film di kelompok lain. Oleh karena itu, para mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut tidak hanya berasal dari satu kelompok.
Staf Kerja Sama dan Humas Sekolah Tinggi Multi Media ”MMTC” Yogyakarta, Lila Agandini, mengatakan, manajemen perguruan tinggi itu sedang fokus untuk melakukan penanganan terhadap mahasiswa yang terpapar. Oleh karena itu, Lila menyebutkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan masalah tersebut.
”Kami di internal sedang fokus untuk penanganan mahasiswa yang terpapar dan mengondisikan situasi agar lebih kondusif,” ujar Lila.