Penyintas Badai Seroja Tertular Covid-19, Vaksinasi Belum Ideal
Penularan Covid-19 di NTT setelah badai Seroja masih terjadi. Hal itu terjadi saat vaksinasi belum berjalan ideal.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Penambahan kasus baru Covid-19 setelah kejadian badai Seroja masih terjadi di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur. Pada saat bersamaan, proses vaksinasi di provinsi itu belum berjalan ideal.
”Warga tertular sedang menjalani proses karantina untuk proses penyembuhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTT dr Messe Ataupah, Minggu (2/5/2021).
Di Sumba Timur, ada 121 kasus pascakejadian badai Seroja. Sampai Jumat (30/4/2021), total kasus di Sumba Timur 1.166, pasien dirawat sebanyak 328 orang, dan 802 orang sembuh. Warga meninggal tercatat 36 orang.
Hal serupa terjadi di Rote Ndao. Dari hasil tes cepat antigen per 27-29 April 2021 di Desa Lidamanu, Kecamatan Rote Tengah, 77 orang terindikasi positif Covid-19 dari 189 orang yang diperiksa.
Di tengah penambahan kasus setelah badai Seroja, vaksinasi juga belum berjalan ideal. Direktur Rumah Sakit Imanuel Waingapu, Sumba Timur, dr Danny Christian di Kupang mengatakan, jumlah tenaga kesehatan di NTT yang divaksin mencapai 31.068 orang dari target 32.221 orang hingga 27 April 2021. Sebanyak 1.153 orang lainnya menunda vaksinasi karena alasan kesehatan dan memiliki komorbid.
Akan tetapi, vaksinasi bagi penduduk lansia dan pekerja publik masih jauh dari harapan. Bagi warga lansia, vaksinasi tahap pertama baru 9.741 orang atau 2 persen. Sementara vaksinasi tahap kedua untuk 5.860 warga atau 1 persen. Target untuk lansia sebanyak 443.409 orang.
”Untuk pekerja publik, dari target 402.222 orang, vaksinasi baru diberikan kepada 89.661 orang atau 22 persen dan tahap kedua 46.551 orang atau 12 persen,” kata Danny.
Sipri Mado (60), warga Desa Mewet, Flores Timur, mengatakan, dirinya belum mendapat vaksin. Ia tidak paham cara mendapatkannya. ”Belum ada sosialisasi dari puskesmas soal ini. Sampai hari ini, warga desa ini berpikir harus ada undangan untuk vaksin di puskesmas,” katanya.