Kluster Sekolah di Jambi Meluas, Belajar Tatap Muka agar Ditunda
Kluster Covid-19 di sekolah di Jambi kian meluas. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi pun mengeluarkan rekomendasi penutupan kembali sekolah tingkat dasar hingga menengah atas mulai Senin (3/5/2021).
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kluster Covid-19 pada sekolah-sekolah di Provinsi Jambi terus meluas seiring diberlakukannya pembelajaran tatap muka. Yang terbaru, pekan ini, 51 siswa di sekolah berasrama Madrasah Aliyah Negeri Cendekia Kabupaten Muaro Jambi terkonfirmasi positif. Pembelajaran tatap muka pun dihentikan.
Semakin meluasnya kluster Covid-19 di sekolah mendesak Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi mengeluarkan rekomendasi penutupan kembali sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas dan mulai berlaku Senin (3/5/2021).
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, kluster sekolah kian mengkhawatirkan sejak dibuka akhir Februari 2021. Yang terbaru, merebaknya kasus pada 51 siswa di MAN Cendekia. Sebelumnya, sebanyak 56 siswa dan guru di SMA Tititan Teras dan 30 orang di SMK Pertanian Kabupaten Batanghari juga teridentifikasi positif.
Selain itu, menyebar pula kasus-kasus Covid-19 dalam jumlah lebih kecil di sejumlah sekolah yang langsung diikuti penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) di setiap sekolah. ”Atas dasar kondisi inilah, gugus tugas mengeluarkan rekomendasi agar pembelajaran kembali berjalan daring mulai Senin depan,” ujarnya, Sabtu (1/5/2021).
Hingga Sabtu (1/5/2021), lanjut Johansyah, masih dilakukan uji usap masif terhadap seluruh siswa dan tenaga pengajar di MAN Cendekia. Mereka yang tidak terinfeksi virus korona baru langsung dipisahkan tempat tinggal. Gedung asrama siswa kini terbagi dua untuk yang positif dan yang negatif. ”Ini supaya tidak berlanjut penularan virusnya,” tambahnya.
Untuk pertama kalinya, sejumlah daerah di Jambi masuk dalam status zona merah Covid-19 pada pekan ini, yakni Kota Jambi, Kota Sungai Penuh, dan Kabupaten Kerinci. Kasus harian meningkat dua kali lipat dari sebelumnya sempat melandai. Jumlah pasien terkonfirmasi bertambah 92 orang pada Kamis dan 74 orang pada Jumat. Saat ini, total kasus di Jambi mencapai 7.670 orang dengan angka kematian 114 orang.
Penjabat Gubernur Jambi Hari Nur Cahya telah mengeluarkan Surat Edaran Gubenur Jambi pada 22 April untuk menindaklanjuti kebijakan pusat soal perpanjangan pemberlakuan pembatasan sosial kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 untuk pengendalian penyebaran Covid-19.
Ia pun menginstruksikan seluruh pemerintah kabupaten dan kota agar melaksanakan PPKM berbasis mikro hingga tingkat RT. ”Kebijakan ini harus dipatuhi bersama. Masyarakat jangan lengah,” katanya.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha juga telah menerbitkan instruksi serupa, yakni memberlakukan dan mengoptimalkan posko di tingkat RT. ”Perkembangan yang terjadi akan diikuti penetapan zona, mulai dari hijau hingga merah,” katanya.
Secara khusus, zona merah sesuai kriteria jika terdapat warga lebih dari lima rumah dengan kasus konfirmasi positif Covid-19 dalam satu RT selama tujuh hari terakhir. Dalam zona itu berlaku isolasi mandiri ataupun terpusat dengan pengawasan ketat. Selanjutnya, rumah ibadah dan tempat bermain atau tempat publik ditutup. Berlaku pula pembatasan keluar masuk lingkungan RT hingga pukul 20.00.