Daya Beli Masih Lemah, Harga Sejumlah Komoditas di Sumut Turun
Daya beli masyarakat di Sumatera Utara masih lemah. Dua pekan menjelang Lebaran, permintaan di sejumlah pasar masih rendah. Menteri Perdagangan menyebut stabilitas harga sangat penting di tengah pandemi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Daya beli masyarakat di sejumlah daerah, termasuk di Sumatera Utara, dinilai masih lemah. Dua pekan menjelang Lebaran, permintaan di sejumlah pasar masih terbilang rendah sehingga harga sejumlah komoditas justru cenderung turun. Hanya daging ayam dan sapi yang mulai naik.
”Pemerintah menjaga agar harga tetap stabil dan pasokan cukup selama bulan puasa dan Lebaran. Ini sangat penting di tengah daya beli masyarakat yang menurun di tengah pandemi,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat meninjau Pasar Medan Metropolitan Trade Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (1/5/2021).
Lutfi mengatakan, harga bahan pokok yang masih stabil turut dipengaruhi oleh permintaan masyarakat yang belum membaik sebagai dampak ekonomi pandemi Covid-19. Saat berdialog, semua pedagang mengeluhkan penjualan mereka masih menurun meskipun Lebaran sudah dekat. Tahun-tahun sebelumnya, permintaan sudah mulai naik saat bulan puasa.
Lutfi menyatakan, pemerintah akan terus memantau harga dan pasokan komoditas bahan pokok menjelang Lebaran.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyatakan, kondisi ekonomi Sumut menjelang Lebaran memang masih sangat lemah. ”Kami akan segera mempercepat penyaluran bantuan sosial untuk membantu mengangkat daya beli masyarakat,” kata Edy.
Filna Gea (40), pedagang di Pasar MMTC, mengatakan, penjualannya justru menurun menjelang Lebaran. ”Tahun-tahun sebelumnya, omzet biasanya naik hingga 50 persen, tahun ini justru turun,” katanya.
Kami akan segera mempercepat penyaluran bantuan sosial untuk membantu mengangkat daya beli masyarakat. (Edy Rahmayadi)
Sebelum bulan Ramadhan, lanjut Filna, dirinya biasa menjual sekitar 100 kilogram cabai merah per hari, sedangkan kini rata-rata hanya sekitar 70 kg. Sebelum pandemi, ia bahkan bisa menjual 200 kilogram per hari. Harga cabai merah pun dalam sebulan ini turun dari Rp 24.000 menjadi Rp 21.000 per kilogram.
Para pedagang juga mengeluhkan penurunan penjualan komoditas lainnya, seperti cabai rawit yang turun dari Rp 16.000 menjadi Rp 14.000 per kg, bawang merah dari Rp 27.000 menjadi Rp 25.000 per kg, serta bawang putih dari Rp 26.000 menjadi Rp 24.000 per kg. Selain itu, harga tomat dan sejumlah sayur-sayuran lain juga turun.
Daging naik
Berbeda dengan komoditas hortikultura, harga daging sapi dan ayam kini mulai naik. Harga daging sapi naik dari Rp 110.000 menjadi Rp 130.000 per kg. ”Permintaan masyarakat mulai meningkat. Saya biasanya memotong satu ekor sapi, sekarang sudah dua ekor per hari,” kata Amnan Nasution (45), pedagang daging sapi di Pasar MMTC.
Amnan pun kini bisa menjual 300 kg daging sapi per hari, meningkat dari sebelumnya sekitar 150 kg. Ia memperkirakan, permintaan hingga mendekati Lebaran bisa mencapai 600 kg per hari. Peningkatan permintaan datang dari pembeli rumah tangga.
Sementara harga daging ayam pun kini mulai naik dari Rp 25.000 per kg menjadi Rp 28.000 per kg. Namun, permintaan masyarakat masih stabil.