Sebanyak 3.074 Rumah Warga Terdampak Ledakan Balongan Segera Diperbaiki
Sebanyak 3.074 rumah warga yang terdampak ledakan tangki Pertamina Kilang Balongan segera diperbaiki. Pertamina akan mencairkan dana perbaikan rumah.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — PT Kilang Pertamina Internasional segera memberikan dana perbaikan bagi 3.074 rumah warga terdampak ledakan tangki PT Pertamina Kilang Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Namun, jumlah biaya perbaikan masih dalam tahap validasi.
Unit Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Kilang Balongan Cecep Supriyatna mengatakan, berdasarkan pendataan dan verifikasi tim dari Pemerintah Kabupaten Indramayu, tercatat 3.074 rumah warga terdampak ledakan tangki Pertamina Balongan. Kini, pihaknya masih memverifikasi besaran biaya untuk membenahi rumah warga terdampak.
”Ini penting dilakukan sebagai wujud akuntabilitas,” kata Cecep, Rabu (28/4/2021).
Pihaknya belum mengetahui pasti nilai perbaikan rumah warga. Penetapan besaran biaya mengacu pada Surat Keputusan Bupati Nomor 641/Kep.153-PUPR/2021 tanggal 8 Maret 2021 tentang Penetapan Harga Satuan Bangunan Gedung/Negara Tahun 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, tangki di Pertamina Balongan meledak dan terbakar pada Senin (29/3/2021) pukul 00.57. Luas area tangki berisi bahan bakar minyak yang terbakar sekitar 2 hektar dari total 180 hektar area Pertamina Balongan. Dari 72 tangki di area kilang berkapasitas 1,35 juta kiloliter (kl), ada 4 tangki terdampak dan kehilangan sedikitnya 23.000 kl.
Kejadian itu mengakibatkan 29 warga luka ringan dan 6 orang luka berat karena terbakar. Dua korban, yang sempat dirawat intensif, lalu meninggal. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Indramayu juga melaporkan seorang warga meninggal karena serangan jantung saat ledakan.
Insiden itu juga memaksa 895 warga mengungsi lebih dari sepekan. Pengungsi berasal dari sejumlah desa, seperti Balongan, Sukaurip, Tegalurung, dan Majakerta. Sebanyak 3.074 rumah rusak, mulai dari kaca pecah, tembok retak, hingga plafon ambruk.
Pihak Pertamina telah menggelar sosialisasi kepada warga yang akan mendapatkan biaya perbaikan. Sosialisasi dihadiri perwakilan warga dari lima desa, yakni Balongan, Sukaurip, Majakerta, Sukareja, dan Tegalurung. Sebanyak 50 orang diturunkan untuk menghitung nilai perbaikan rumah warga.
Cecep mengatakan, warga terdampak akan menerima dana perbaikan melalui buku tabungan Bank BRI mulai Kamis (29/4/2021). Pertamina kemudian mencairkan dana perbaikan melalui rekening warga secara bertahap dimulai dari Desa Balongan dan Desa Sukaurip.
”Biaya perbaikan kerusakan bangunan dan properti warga yang diberikan juga sudah mencakup biaya untuk membayar jasa tukang. Insya Allah biaya itu cukup untuk digunakan memperbaiki rumah,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada 10 April 2021, Pertamina telah memberikan biaya perbaikan untuk 61 unit fasilitas umum dan fasilitas sosial di Desa Balongan, Rawadalem, Sukareja, dan Sukaurip. Perbaikan pun telah dilakukan secara swakelola.
Sekretaris Kecamatan Balongan Encep R Setiadi mengatakan, jumlah laporan warga yang rumahnya terdampak ledakan terus bertambah. ”Awalnya, ada sekitar 1.500 rumah. Sekarang sudah 3.074 rumah. Tadi ada 600 laporan lagi yang masuk. Semuanya harus dicek lagi apakah benar penyebab kerusakannya karena ledakan Pertamina atau tidak,” ujarnya.
Semuanya harus dicek lagi apakah benar penyebab kerusakannya karena ledakan Pertamina atau tidak.
Wahyudin (39), warga Blok Kesambi, Balongan, berharap Pertamina segera mencairkan biaya perbaikan rumah warga. Plafon rumahnya, misalnya, ambruk di beberapa bagian. Akibatnya, saat hujan, air merembes ke dalam rumahnya yang berjarak kurang dari 300 meter dari sumber ledakan. ”Selain kerusakan rumah dan aset, warga juga masih trauma,” katanya.
Sebelumnya, anggota Ombudsman RI, Hery Susanto, menilai terdapat potensi malaadministrasi jika penanganan tanggung jawab sosial ekonomi terhadap korban pascaledakan berjalan lamban. ”Kalau terjadi keterlambatan pada penanganannya, ini bagian malaadministrasi. Cirinya, penundaan berlarut,” ujarnya.