RSUD Blambangan Siagakan Ruang dan Tenaga Perawatan Jenazah
RSUD Blambangan sudah menyiapkan tempat khusus untuk mengidentifikasi dan merawat jenazah awak dan penumpang KRI Nanggala-402 jika diperlukan.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Proses evakuasi badan kapal dan awak KRI Nanggala-402 terus diupayakan. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai bersiap dengan menyiagakan ruang dan tenaga perawatan jenazah.
Hingga saat ini belum diketahui pasti di mana posko evakuasi akan dipusatkan. Namun, agar proses evakuasi berjalan cepat, segala persiapan sudah dimulai di Banyuwangi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono di Banyuwangi, Senin (26/4/2021). ”RSUD Blambangan sudah menyiapkan tempat khusus di Unit Ilmu Kedokteran Kehakiman (IKK). Bila sewaktu-waktu jenazah datang, tempat tersebut bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Widji mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah peti jenazah. Namun, ia tidak merinci berapa peti yang disiapkan. Ia mengatakan, permintaan penyediaan peti jenazah disampaikan TNI Angkatan Laut ke Dinas Kesehatan Banyuwangi.
Di Unit IKK, kata Widji, petugas akan melakukan identifikasi dan perawatan jenazah. Menurut rencana, tugas tersebut akan dibantu oleh Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polri dan Tim Kedokteran TNI Angkatan Laut.
”Terkait tempat yang akan dijadikan posko evakuasi, kami masih belum mendapat arahan lebih lanjut. Sejauh ini, kami siapkan di RSUD Blambangan saja. Kami mendapat permintaan menyiapkan, jadi kami langsung siapkan,” kata Widji.
Widji menambahkan, Unit IKK biasa difungsikan untuk merawat jenazah. Namun, mengingat jumlah jenazah yang akan dirawat kemungkinan berjumlah banyak, maka perlu persiapan lebih.
RSUD Blambangan rencananya mengerahkan sebagian besar tenaga kesehatan untuk mendukung proses evakuasi dan perawatan jenazah. Hal itu akan dilakukan bila posko evakuasi ditempatkan di Banyuwangi.
Secara terpisah, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banyuwangi Letnan Kolonel Laut Eros Wasis mengatakan, pihaknya juga telah meminta seluruh Pos Angkatan Laut (Posal) di sepanjang pantai Banyuwangi untuk turut aktif dalam upaya evakuasi. Posal bisa bekerja sama dengan nelayan sekitar untuk menginformasikan adanya temuan.
“Nelayan-nelayan bisa melaporkan kepada Posal-posal terdekat bila menemukan ada benda-benda yang berhubungan dengan KRI Nanggala. Semua informasi sekecil apa pun sangat berarti,” ungkapnya.
Ditanya tentang rencana pembukaan posko evakuasi, Wasis mengatakan belum ada kepastian di mana evakuasi akan dipusatkan. Ia mengatakan, masih menunggu arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut. Namun, ia menyatakan siap bila posko evakuasi dipusatkan di Banyuwangi.