Umat Katolik dan Para Santri di Banyuwangi Berdoa untuk Awak KRI Nanggala-402
Doa dari segala lapisan masyarakat mengalun untuk awak KRI Nanggala. Di Banyuwangi, doa berkumandang di gereja hingga pesantren.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Kabar hilang dan tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi perhatian publik termasuk umat Katolik di Banyuwangi. Dalam misa Minggu Paskah IV, umat Katolik Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi berdoa bagi awak KRI Nanggala-402.
Secara khusus umat Katolik Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi berdoa memohon keselamatan bagi Mayor Whilly yang menjadi penumpang non-ABK di KRI Nanggala. Umat juga berdoa bagi upaya pencarian yang dilakukan berbagai pihak.
”Kami mohon penyertaan Tuhan bagi sudara kami, Whilly Setyo Harsono dan seluruh awak KRI Nanggala-402. Semoga Allah menyertai mereka sehingga mereka bisa kembali bersama dengan keluarga,” ujar Rm Fidelis Surya Abadi yang memimpin misa di Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi, Minggu (25/4/2021).
Whilly merupakan salah satu kerabat dekat umat di Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi. Doa untuk Whilly dan seluruh awak KRI Nanggala-402 disampaikan dalam intensi dan wujud misa minggu itu.
Kami mohon penyertaan Tuhan bagi sudara kami, Whilly Setyo Harsono dan seluruh awak KRI Nanggala-402. Semoga Allah menyertai mereka sehingga mereka bisa kembali bersama dengan keluarga.
Whilly bukanlah awak kapal KRI Nanggala-402. Namanya masuk dalam kelompok non-ABK bersama tiga orang lainnya. Mayor Whilly selama ini bertugas di Artileri Senjata Angkatan Laut (Arsenal).
Ia berada di dalam kapal dengan tugas khusus membawa rudal. Senjata yang ia bawa itulah yang sebenarnya akan ditunjukkan dalam latihan penembakan rudal di perairan Bali Utara.
”Kita semua berharap pada kemurahan Tuhan. Saat manusia sudah angkat tangan, kita sudah seharusnya memohon agar Tuhan turun tangan. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan,” tutur Surya.
Lantunan doa juga dipanjatkan ribuan santri di Pesantren Mabadiul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Pada Sabtu (24/4/2021) malam para Santri dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Banyuwangi menggelar doa bersama untuk keselamatan Awak KRI Nanggala.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis juga hadir dalam doa bersama tersebut. Dalam kesempatan itu, Eros menyampaikan beratnya cobaan yang ia hadapi di awal kepemimpinannya. Pasalnya, kejadian hilangnya KRI Nanggala terjadi saat ia baru menjabat selama dua hari sebagai Danlanal Banyuwangi.
”Saya baru menjabat tanggal 19 April lalu. Ini cobaan yang berat untuk kita semua. Semoga dengan cobaan ini kita bisa terus saling bekerja sama dan kompak untuk kebangkitan Banyuwangi,” kata Eros.
Sejak hilang kontak, semua anggota TNI AL dan berbagai pihak bekerja selama hampir 24 jam untuk menemukan KRI Nanggala-402. Eros berterima kasih atas kerja sama seluruh pihak selama pencarian KRI Nanggala-402.
Eros mengatakan, pihaknya juga telah mengintruksikan kepada seluruh Pos Angkatan Laut untuk tetap siaga. Ia juga pun meminta bantuan nelayan-nelayan yang berada di kawasan hilangnya Kapal Nanggala juga untuk berkoordinasi ketika menemukan benda-benda yang diduga berasal dari KRI Nanggala-402.