Lampung Masifkan Tes Usap, 40 Orang Dites dari 1 Pasien Positif
Pemerintah Provinsi Lampung berupaya mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang libur hari raya Idul Fitri 2021. Salah satunya dengan memperluas pelacakan kasus. Sebanyak 40 orang dilacak dari 1 kasus positif.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang libur hari raya Idul Fitri 2021. Selain pembatasan mobilitas warga, pemerintah daerah juga memperluas pelacakan kasus Covid-19, termasuk dengan tes usap.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Reihana mengatakan, pembentukan satuan tugas di tingkat desa akan dibarengi upaya perluasan tracing, testing, dan treatment. ”Surveilans harus aktif dan melakukan pemantauan secara rutin. Pasien suspek harus segera dites,” ujar Reihana saat dimintai keterangan di Bandar Lampung, Jumat (23/4/2021).
Menurut dia, petugas puskesmas di setiap kecamatan harus cepat melacak kasus Covid-19 di wilayahnya. Aparatur desa dan kecamatan didorong bekerja sama dengan polisi dan TNI untuk melacak kontak saat ditemukan kasus Covid-19 sehingga penularan bisa diputus. Jika ditemukan kasus positif Covid-19, petugas harus melacak hingga 40 orang yang melakukan kontak erat dengan satu pasien Covid-19.
”Pasien yang menjalani isolasi mandiri harus mendapatkan pengawasan ketat. Untuk pasien yang benar-benar suspek dan kontak erat juga harus dalam pengawasan ketat,” katanya.
Untuk memperluas pelacakan, pemerintah daerah mengoperasikan sembilan alat tes sampel usap dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR). Hingga saat ini, tercatat sudah ada 84.162 spesimen diuji. Dari jumlah itu, sebanyak 26.774 spesimen positif Covid-19.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Posko Satgas Covid-19 Lampung, pada Jumat, tercatat 80 kasus baru Covid-19 di Lampung. Secara kumulatif, kasus Covid-19 di Lampung berjumlah 15.417 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 842 orang meninggal akibat Covid-19.
Dalam dua pekan terakhir, angka reproduksi efektif penularan Covid-19 berfluktuasi, mulai 0,16 hingga 1,09. Angka reproduksi efektif Covid-19 yang berada di atas poin 1 menunjukkan penularan virus belum terkendali.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, pemerintah daerah telah berupaya mencegah penyebaran Covid-19 sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Selain menerbitkan kebijakan larangan mudik dan cuti bagi aparatur sipil negara, pemerintah juga melakukan penyekatan dan memperluas layanan tes Covid-19.
Menurut dia, upaya mencegah penularan Covid-19 juga butuh dukungan semua pihak, khususnya masyarakat. Pemerintah daerah juga berupaya merangkul sejumlah komunitas untuk mendukung gerakan tidak mudik saat Lebaran. Selain komunitas pemilik kendaraan bermotor, sejumlah komunitas lain juga akan diajak mendeklarasikan komitmen agar menunda mudik demi mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.