logo Kompas.id
NusantaraTantangan Berat Indonesia...
Iklan

Tantangan Berat Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia

Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali seharusnya dijadikan momentum bagi pemerintah memodernisasi alat utama sistem persenjataan. Selain soal modernisasi, juga jumlah alutsista di laut.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/x-PTWlYCw10h5JjvRw7z71TRmHo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210422GER_Evakuasi-KRI-Nanggala3_1619060222.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

KRI Karel Satsuit Tubun-356 dipandu kapal tunda saat hendak bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Kejadian hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali seharusnya menjadi momentum bagi Indonesia untuk memodernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista matra laut. Selain soal modernisasi alutsista, jumlah kapal yang jauh dari ideal juga perlu menjadi perhatian. Hal ini menjadi urgen jika Indonesia masih bermimpi menjadi poros maritim dunia.

Seperti diberitakan sebelumnya, KRI Nanggala hilang di perairan utara Pulau Bali, Rabu (21/4/2021) pagi. Kapal selam produksi Jerman tahun 1979 itu ditengarai mengalami mati listrik total atau black out saat proses penyelaman sehingga kapal tersebut diperkirakan jatuh di palung, di kedalaman sekitar 700 meter dari permukaan laut.

Editor:
suhartono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000