Vaksin bagi Pelayan Publik dan Lansia di Batu Masih Kurang
Kota Batu, Jawa Timur, kekurangan vaksin Covid-19. Hingga kini baru 5 persen pelayan publik dan lansia yang telah divaksin.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Vaksin bagi pelayanan publik dan orang lanjut usia di Kota Batu, Jawa Timur, masih belum mencukupi. Seperti daerah lain, ketersediaan vaksin menjadi kendala di kota berpenduduk sekitar 200.000 jiwa itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kota Batu Susan Indahwati, Selasa (21/4/2021), mengatakan, berdasarkan data sampai 20 April dari 9.007 pelayan publik yang menjadi target sasaran baru 6.042 yang sudah mendapatkan vaksin untuk dosis 1 dan 3.880 untuk dosis 2.
Sementara warga lanjut usia (lansia) dari 14.443 warga yang telah mendapatkan dosis pertama sebanyak 2.763 dan dosis kedua sebanyak 181 warga. ”Pelayan publik dan lansia masih banyak yang kurang. Sekarang kita fokus ke vaksinasi guru karena mengejar tahun ajaran baru,” tuturnya.
Untuk guru di Batu, dari total 4.040 orang, yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama sebanyak 1.191 dan dosis kedua sebanyak 140. Sementara itu, tenaga kesehatan (data 11 April) yang sudah mendapatkan vaksin di atas 100 persen dari sasaran 1.662 orang.
”Kendala hanya pada ketersediaan vaksin. Sama seperti daerah lain. Begitu vaksin ada langsung kita habiskan. Begitu pula untuk sasaran baru—belum pernah disuntik—kita masih menunggu datangnya vaksin. Kalau vaksin datang kita suntik,” ucapnya.
Adapun untuk dosis kedua, lanjut Susan, setiap orang yang divaksin dosis pertama sudah pasti dapat dosis kedua. Sejauh ini vaksin dosis kedua sudah siap, tetapi penyuntikannya masih menunggu 28 hari sejak suntikan pertama diberikan.
Secara keseluruhan, hingga saat ini sudah ada 7.895 warga Kota Batu yang mendapatkan vaksin Covid-19 untuk tahap satu dan dua dari total target 47.320 orang.
Proses vaksinasi berlangsung lancar, tidak ada penolakan. Kalaupun ada satu-dua orang yang merasa takut, mereka akhirnya berani menerima suntikan setelah melihat saudara atau teman mendapatkan vaksinasi.
Sebelumnya, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, pihaknya akan meminta tambahan vaksin kepada pemerintah provinsi guna mengatasi kekurangan. Hal ini dilakukan karena Batu mendapatkan alokasi vaksin paling kecil dibanding dua daerah lain di Malang Raya.
”Nakes, TNI/Polri, sudah beres. Pelayanan publik dan warga lansia belum sampai 5 persen yang kami vaksin karena vaksin yang kami dapat segitu. Mudah-mudahan sampai jelang Lebaran sudah ada peningkatan agar saat ada wisatawan kami lebih percaya diri lebih sehat. Karena kami kota wisata, banyak wisatawan datang,” ujarnya.